“Siapa yang melihatku dalam tidurnya, maka sesungguhnya dia benar-benar melihatku, karena setan tidak dapat menyerupai bentukku,” demikian hadis dalam Sahih Muslim tentang mimpi nabi.
Tak sembarang orang bisa mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Hanya orang-orang terpilih lah yang diberi karunia itu. Pasalnya seseorang yang melihat Rasulullah SAW dalam mimpi, sejatinya ia benar-benar bertemu dengan ruh Nabi SAW. Ia akan merasa yakin bahwa sosok di hadapannya adalah Rasulullah SAW, meskipun ia belum pernah bertemu dengan kekasih Allah SWT itu sebelumnya.
Imam Syafi’i merupakan salah satu muslim yang dikaruniai nikmat ini. Dalam Manaqib al-Imam as-Syafi’i, Imam Fakhrurrazi menuliskan kisah Imam Syafi’i yang mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW.
Imam Syafi’i bercerita, dalam tidurnya ia bertemu Rasulullah SAW, beliau berkata:
“Wahai pemuda, dari golongan mana engkau?”
“Saya dari keturunanmu wahai Rasulullah,” jawab Imam Syafi’i.
“Mendekatlah padaku,” ucap Nabi SAW.
Imam Syafi’i pun mendekat. Rasulullah SAW lalu meludah dan meletakkan ludah itu di tangannya, kemudian beliau memerintahkan Imam Syafi’i untuk mengusapkan air liur itu ke lidah, mulut dan bibirnya.
Maka Imam Syafi’i pun membuka mulutnya dan mengusapkan air liur Rasulullah SAW ke lidah, mulut, dan bibirnya. Setelah selesai, Rasululah SAW berkata “Pergilah, Bârakallahu fiik, (semoga Allah memberkahimu).
Meskipun hanya bertemu Nabi Muhammad SAW sebentar saja, mimpi itu terus saja membekas dalam ingatan Imam Syafi’i. Bagaimana mungkin ia bisa lupa doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW untuknya. Selain itu, liur Nabi SAW juga mengandung mukjizat dan keberkahan.