“Dibawanya balon-balon itu menuju pasar dan lapangan Kotagede untuk dijajakan sampai petang. Banyak anak-anak yang melihat balon-balon Mbah Gayeng datang mendekatinya,” dilansir dari kitabisa.com.
Kisah Kakek Disabilitas Penjual Balon, Hidup Susah Tapi Rajin Beri Makan Anak Jalanan

Cerita Mbah Gayeng Ajak Makan Penjual Kerupuk
Mbah Gayeng menceritakan kisahnya pada relawan saat mengajak makan penjual kerupuk. Suatu hari, ia melihat dagangan penjual kerupuk kecil tak laku.
Mbah Gayeng lantas membeli dua bungkus nasi dan memberikan satu pada penjual kerupuk tersebut. Ia mengajak penjual kerupuk itu makan bersama dan memberinya sebuah balon.
Sejak saat itu, Mbah Gayeng menyisihkan separuh penghasilannya untuk memberi makan anak jalanan.
“Pernah suatu hari ada anak kecil penjual kerupuk di jalanan terus melihat balon warna-warni Mbah dari jauh.
“Sampai magrib, anak ini tak berani mendekat dan hanya duduk termenung di trotoar lantaran dagangan kerupuknya tidak laku.
Tak berpikir panjang, Mbah Gayeng segera beranjak menuju warung makan dan membeli 2 nasi bungkus untuk diberikannya satu ke pedagang cilik itu.
“Ayo temani Mbah makan, nanti Mbah kasih 1 balon warna merah”, perintah Mbah pada anak itu.
Sejak detik itu, Mbah Gayeng selalu sisihkan separuh penghasilannya untuk dibelikan makan ke anak jalanan,” seperti dikutip dari kitabisa.com.
Artikel Asli : merdeka.com