Kisah Pria yang Dipenjara 20 Tahun atas Kasus Pembunuhan, Ternyata Polisi Salah Tangkap

  • Share

Namun Yoon menyebut tidak ada besaran uang yang sebanding untuk menggantikan apa yang telah ia lalui dan keluarga besarnya terima.

Tersangka sebenarnya

Dari hasil penyelidikan, tersangka dari pembunuhan gadis 13 tahun dan 9 orang lainnya di Hwaseong adalah Lee Chun-jae.

Fakta ini terungkap pada September 2020.

Pengakuan itu disampaikan oleh Lee pada bulan November, setelah diwawancara sebanyak 52 kali selama 7 bulan oleh pihak kepolisian.

Ia mengaku dirinya lah yang melakukan pembunuhan terhadap 10 orang di Hwaseong, bahkan ada juga 4 pembunuhan yang lain.

Pada satu sesi persidangan ulang Yoon di bulan November, Lee bersaksi mengakui perbuatannya itu di hadapan Yoon.

Ia mengatakan tidak tahu mengapa dia tidak menjadi tersangka saat penyelidikan awal berlangsung.

Padahal ketika itu ia telah diintrogasi oleh pihak kepolisian, karena memiliki jam tangan salah satu korban.

“Saya tidak berpikir kejahatan akan terkubur selamanya. Saya datang, bersaksi, dan menggambarkan kejahatan dengan harapan (para korban dan keluarga) menemukan penghiburan ketika kebenaran terungkap. Saya akan menjalani hidup saya dengan bertaubat,” ujar Lee.

Pelaku dipenjara sejak 1994

Lee sendiri sebenarnya sudah ada di tahanan sejak 1994, karena kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang ia lakukan terhadap saudara iparnya.

“Kami sujud dan meminta maaf kepada semua korban kejahatan Lee Chun-jae, keluarga korban, dan korban penyelidikan polisi, termasuk Yoon,” kata Bae Yong-ju.

Namun, polisi tidak bisa berbuat apapun saat ini terhadap Lee, karena kasusnya sudah berlalu begitu lama, melewati batas masa penyelidikan berdasarkan undang-undang yang berlaku di Korea Selatan.

Polisi pun berencana mengeluarkan buku putih terkait Pembunuhan Hwaseong.

Diberitakan All Kpop, setelah bebas, Yoon tampil dalam sebuah acara media sebagai bintang tamu spesial.

Diselamatkan sipir penjara

Di sana, ia bertemu dengan seseorang yang telah menyelamatkan hidupnya dan menjadi satu-satunya orang yang mempercayainya, ketika semua anggota keluarganya sendiri sudah tidak ada yang melakukannya.

Sosok itu adalah sipir atau petugas penjaga penjara yang bernama Park Jong Deok.

Yoon mengaku selama menjalani masa mudanya di penjara, ia dicap sebagai pembunuh dan pemerkosa oleh para tahanan yang lain.

Ia merasa menjadi kambing hitam pihak kepolisian atas kasus pembunuhan itu.Bahkan, dia juga sering merasa ingin mati.

Namun Park Jong Deok datang dan membantunya melalui masa sulit itu.

Park menyarankan Yoon untuk melakukan sesuatu dan tetap bertahan hidup hingga akhir.

Menjelang masa kebebasannya, Park memberikan nasihat kepada Yoon bagaimana ketika Yoon harus kembali ke tengah-tengah masyarakat.

Kesulitan menyesuaikan diri

Bukan hal mudah untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat yang sudah berubah secara signifikan.

Yoon menyebut dirinya tidak bisa keluar dari rumah setelah dua bulan bebas, karena kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat baru.

Di waktu itu, Park kembali membantu Yoon dengan memberinya pekerjaan.

Dalam acara yang berlangsung, ketika keduanya bertatap mata, Yoon tidak dapat menahan air matanya saat mengingat kembali apa yang telah terjadi.

Saat mengetahui ternyata Lee Chun Jae lah tersangka atas pembunuhan itu, Yoon berkata hanya ingin mendengar permintaan maaf yang tulus dari Lee, dan pengakuan sejujurnya mengapa ia melakukan kejahatan itu.

Hebohnya kasus Pembunuhan Hwaseong ini menginsipirasi sutradara pemenang Oscar, Bong Joon-ho untuk mengangkatnya dalam film berjudul Memories of Murders.

Selain itu, sejumlah drama korea bertema kriminal juga menjadikan peristiwa itu sebagai ide cerita.

Artikel asli : kompas.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *