Pihaknya pun berkomitmen untuk mendorong semua kelompok antar umat agama untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta kedamaian masyarakat.
“Dengan kejadian di Lombok Provinsi NTB itu, Gusdurian mendorong pemuka agama dan masyarakat termasuk Permabudhi untuk melakukan silaturahin antar kelompok. Karena, dengan silaturahim dan dialog banyak persoalan dapat diselesaikan dan memperkuat kerukunan di kalbar,” ungkapnya.
Sedangkan senior Gusdurian Khatulistiwa Muhammad mengatakan bahwa pihaknya selalu mengantisipasi maraknya isu-isu agama dikaitkan di momentum politik.
“Intinya kita tetap melakuka EWS (Early Warning System, red) alias pencegah dini konflik, sebagai antisipasi merebaknya issue politik identitas menjelang Pilkada, Pileg dan Pilpres secara serentak di tahun 2024 nanti,” katanya.
Selain itu, Permabudhi mengapresiasi sikap Gusdurian Khatulistiwa untuk memperkuat kerukunan masyarakat dengan melakukan advokasi atas beberapa kejadian serta mendorong pemerintah dan pengambil kebijakan untuk menyelesaikan persoalan secara baik.