KontraS Ungkap Tiga Keganjilan Kasus Tembak Mati 6 Laskar FPI, Simak Penjelasannya

  • Share

Lalu, Rivanlee menilai informasi yang disampaikan Bareskrim Polri pasca-rekonstruksi juga nampak mengada-ngada. Semisal, 4 anggota FPI yang disebut-disebut bersenjata itu dibawa ke dalam mobil polisi tanpa diborgol. Lalu dari situ terjadi perlawanan sehingga terpaksa dibedil.

“Info hasil rekonstruksi yang disampaikan Bareskrim itu juga kelihatannya mengada-ngada, penuh dengan pertanyaan, setiap mengeluarkan pernyataan ada pertanyaan lanjutannya,” imbuhnya.

“Empat orang yang diduga memiliki sajam atau senpi kok ditangkap biasa aja dan dimasukkan ke mobil tanpa pertimbangan di luar mobil, itu kan alasan mereka mematikan. Apakah polisi tidak mengukur bagaimana kondisi di luar atau sebelumnya? Kalau punya sajam, senpi pasti ada langkah yang diambil untuk menjaga yang di dalam mobil. Ini terkesan seperti tak siap. Padahal pengintaian harus ada persiapan sebelumnya,” tambahnya.

Terakhir, keganjilan pasca peristiwa, Rivanlee melihat banyak sekali keterlibatan polisi dalam pembentukan tim investigasi. Seharusnya, kata dia, tim untuk menyelidiki kasus tersebut harus didominasi oleh pihak nonpolisi. Tujuannya untuk menjaga independensi serta memastikan kasus ini dituntaskan sehingga tidak terjadi keberulangan.

“Tim indendepan harus lebih banyak diisi oleh non polisi. Tugas polisi ya menjamin setiap aksesnya. Menjamin akses info, dukungan bukti , dan sebagainya, untuk sampaikan seada-adanya. Kalau polisi gak menjamin itu, harus ada jaminan dari yang lebih tinggi, Presiden. Dia harus bisa beri jaminan itu kepada tim independen ini,” tutup Rivanlee

Artikel asli : okezone.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *