Setelah pertempuran sengit itu dua naga tewas di tangan Syekh Tuan Tapa yang bersenjatakan tongkat kayu dan sang raja bisa kembali mendapatkan anaknya.
Keluarga kerajaan itu lalu bermukim di dekat gua Syekh Tuan Tapa, yang kemudian menjadi cikal bakal pemukiman Tapak Tuan.
Selain cerukan berbentuk telapak kaki, ada juga batu besar di tengah lautan yang disebut sebagai peci milik Syekh Tuan Tapa yang dikabarkan lenyap begitu saja dari gua.
Tongkat kayu miliknya pun diduga ikut membatu, dengan keberadaan gundukan di sebelah batu di tengah lautan itu.
Tak habis di situ. Sekitar lima kilometer dari lokasi telapak kaki raksasa, ada karang berbentuk hati di Desa Batu Itam dan sisik naga di Desa Batu Merah.
Ada juga karang yang disebut mirip layar kapal milik sang raja di Pantai Batu Berlayar, Desa Damar Tutong, yang terletak sekitar 20 kilometer dari tapak kaki raksasa.
Sumber: cnnindonesia.com