“Pemeliharaan dimulai dan (otoritas pelabuhan) mengirim tim pekerja Suriah (tetapi) tidak ada yang mengawasi mereka ketika mereka masuk untuk memperbaiki lubang,” kata pejabat keamanan itu.
Selama pengerjaan, percikan api dari pengelasan berlangsung dan api mulai menyebar.
“Mengingat ada kembang api yang disimpan di hanggar yang sama, setelah satu jam kebakaran besar dipicu oleh kembang api, dan itu menyebar ke bahan yang meledak ketika suhu melebihi 210 derajat,” kata pejabat tinggi keamanan itu.
Pejabat itu menyalahkan otoritas pelabuhan karena tidak mengawasi kru perbaikan dan karena menyimpan kembang api di samping deposit besar bahan peledak tinggi.
“Hanya karena hanggar menghadap ke laut, dampak ledakan bisa dikurangi. Jika tidak, seluruh Beirut akan hancur,” katanya.
“Masalahnya adalah tentang kelalaian, tidak bertanggung jawab, penyimpanan yang buruk, dan penilaian yang buruk.”
Ledakan di Beirut terjadi 4 Agustus lalu. Akibatnya Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mundur.
Artikel Asli : cnbcindonesia.com