Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bicara soal keluarga miskin di Indonesia.
Menurut Muhadjir, jumlah keluarga miskin yang masih tinggi di Indonesia tak terlepas dari pernikahan sesama keluarga miskin.
“Sebagaimana kita ketahui bapak ibu sekalian, rumah tangga miskin di Indonesia itu jumlahnya masih sangat tinggi, masih sekitar 76 juta rumah tangga miskin di Indonesia itu,” kata Muhadjir Effendy dalam pemaparannya di webinar Kowani, Selasa (4/8/2020).
Muhadjir dalam pemaparannya tengah menjelaskan soal lingkaran siklus pembangunan manusia dan kebudayaan Indonesia.
Salah satu topik yang disinggung Muhadjir tentang keluarga miskin di Indonesia ini.
Kembali ke Muhadjir, dia menyebut angka rumah tangga miskin di Indonesia ini berarti sekitar 20 persen dari keseluruhan rumah tangga di Indonesia.
Dia lalu berbicara soal penyebab munculnya keluarga miskin baru.
Muhadjir menegaskan pentingnya pemutusan mata rantai rumah tangga miskin di Indonesia.
“Dan rumah tangga baru yang miskin itu rata-rata adalah juga dari keluarga rumah tangga miskin ini,” tutur Muhadjir.
“Sesama keluarga miskin besanan kemudian lahirlah keluarga miskin baru sehingga ini perlu ada pemotongan mata rantai keluarga miskin, kenapa? Karena kemiskinan itu pada dasarnya basisnya adalah di dalam keluarga,” ucap mantan Mendikbud ini.
Dalam kesempatan sama, Muhadjir bicara soal penurunan stunting di Indonesia dan pemberian asupan gizi bermutu kepada ibu hamil.
Muhadjir menyebut program tersebut awal dari pembangunan manusia dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
“Sebelum itu harus dimulai dengan perencanaan keluarga karena itu harus ada bimbingan rumah tangga calon pengantin yang itu jadi program utama Kemenko PMK, tapi karena kena Covid sehingga terpaksa kita tunda,” ucap Muhadjir.
“Karena dengan membekali calon-calon pengantin baru baik tentang kaitannya dengan kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi, ekonomi keluarga, itu kita harapkan rumah tangga baru akan siap menyongsong, menyiapkan generasi Indonesia yang maju, generasi Indonesia yang unggul seperti yang menjadi arahan Bapak Presiden,” tutur Muhadjir.
Sumber: detik.com
Aneh ini Mentri, …
Kemiskinan kok dikaitkan dengan perkawinan?
Kemiskinan itu penyebabnya kebodohan. Kebodohan itu terkait kebijakkan dan tanggung-jawab Pemerintah. Sudahkan Pemerintah memberikan pelayanan pendidikan yang sungguh-sungguh untuk menolong rakyat bodoh dan mencerdaskannya?