“Dan itu mungkin salah satu yang jadi menyebabkan saya cepat drop saat itu.”
Bahkan saat itu rumah Yadi Sembako hampir dipasang tanda disegel.
“Rumah yang saya tempatin mau dikasih plang segel. Tapi dengan negosiasi, kekeluargaan, akhirnya enggak jadi,” ujar Yadi Sembako.
Meski begitu Yadi Sembako tetap bersyukur karena rumah tersebut perlahan bisa dicicil pembayarannya atas bantuan beberapa teman.
Lantas Yadi Sembako memberi pesan kepada teman-temannya yang terjun di t4dunia hiburan agar lebih pandai mengatur keuangan.
“Buat teman-teman seniman, khususnya yang seprofesi sama saya, harus betul-betul belajar, ada tabungan untuk persiapan seperti ini.”
“Yang di kala kita lagi enggak ada kerjaan, tapi punya kebutuhan,” kata Yadi Sembako.

Yadi Sembako pun menuturkan, kala terpuruk ia ditinggalkan teman-temannya.
“Ada (yang ninggalin), cuma saya enggak mau (bilang).”
“Ada, sangat dekat, ya orang tahu,” ucap Yadi Sembako, mengutip Sripoku.com.
“Ya mungkin dia lagi sibuk, kita sih positive thinking aja,” lanjutnya mencoba memaklumi.
Meskipun dijauhi oleh teman dekatnya pada saat susah, Yadi Sembako tak memiliki niat untuk berhenti berteman.
Yadi Sembako justru belajar untuk tidak bertindak seperti itu ketika suatu saat mungkin hal serupa terjadi pada temannya.
“Pertemanan tetap pertemanan, tidak ada kata dilanjutkan tidak dilanjutkan,” kata Yadi Sembako.
“Ya penting nanti kalau mungkin dia suatu saat mengalami seperti saya, saya harus support.”
“Jangan seperti saya sekarang, dia enggak ada kabar,” janji Yadi Sembako.
Lalu Yadi Sembako menceritakan sosok Ruben Onsu yang tak berubah dan tetap ada ketika dia dalam kesulitan.
“Nanya kabar aja saya seneng. Pak Ruben nanya saya, ‘Yadiii, i-nya panjang, Yadi lu sakit?’.”
“Alhamdulillah Pak Ruben apa yang pertama saya kenal sampai sekarang enggak berubah,” ucap Yadi Sembako penuh syukur.
Selain Ruben Onsu, Yadi Sembako menyebut ada beberapa teman lain yang masih mengingat dan memberikan dukungan untuknya.
Meskipun hal itu hanya untuk sekedar bertanya kabar.
“Banyak teman juga di luar sana yang men-support saya.”
“Teman-teman dari PASKI luar biasa, ustaz-ustaz yang sering saya tabligh banyak yang support,” lanjut Yadi.
Bagi Yadi Sembako, hal yang dialaminya beberapa waktu ini menjadi pelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
“Saya positive thinking, mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran buat diri saya. Saya lagi dibersihin mungkin sama Allah,” ujar Yadi Sembako.
“Selama ini mungkin saya lupa atau bagaimana, itu yang saya rasain, yang saya introspeksi seperti itu,” imbuhnya.
Artikel asli : tribunnews.com