Nelayan Aceh Minta Disuntik Mati, Trauma karena Didatangi Aparat Setiap Hari

  • Share

Selain itu, kata dia, dirinya mengalami kesulitan ekonomi sejak Pemerintah Kota Lhokseumawe mengumumkan air Waduk Pusong tercemar limbah.

Akibat pengumuman tersebut, masyarakat takut untuk membeli ikan hasil budi daya para nelayan keramba di Waduk Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.

“Katanya air waduk mengandung limbah. Padahal, kami sudah puluhan tahun makan ikan budi daya di waduk dan juga setiap hari mandi, tapi tidak mengalami masalah kesehatan,” kata Nazaruddin pula.

Ia mengatakan dirinya semakin tertekan dan ketakutan karena didatangi aparat dari kecamatan yang memintanya untuk segera mengosongkan lokasi budi daya keramba tersebut.

“Saya sangat trauma, karena setiap hari ada aparat yang datang. Kejadian ini mengingatkan saya seperti masa konflik masa lalu. Kami berharap penggusuran ini segera dibatalkan karena ini menyangkut dengan penghidupan kami,” ujar Nazaruddin.

Artikel asli : kompas.tv

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *