Ngeri! Mantan Petinggi BIN Bongkar Ini, Polisi Makin Tersudut

  • Share

Bentrokan yang menewaskan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) memantik respons mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As’ad Said Ali.

As’ad pun mengalisa latar belakang insiden penembakan terhadap enam anggota laskar FPI karena polisi sedang menguntit Imam Besar Habib Rizieq Shihab.

Ia menerangkan bahwa sebelumnya polisi melakukan penguntitan karena mendapat informasi akan ada pengerahan massa saat Habib Rizieq diperiksa di Polda Metro Jaya.

Aksi mematai-matai tersebut sempat dihalangi oleh para pengawalnya hingga berujung tembakan yang menewaskan 6 jiwa.

“Terjadinya aksi kekerasan antara beberapa anggota Polri dengan FPI di Karawang, mengusik saya untuk berbagi ilmu tentang “penguntitan”,” tegas As’ad dalam akun Facebooknya, Selasa (8/12).

“Istilah yang lazim dalam dunia intelijen adalah “penjejakan fisik” atau “physical surveillance”. Tujuannya adalah untuk mengetahui keberadaan lawan,” tambahnya.

Menurutnya aksi memata-matai bisa dibatalkan jika orang yang diikuti mencurigainya.

Ia pun mengatakan bahwa saat itu bisa saja pihak polisi berpura-pura tidak tahu dengan alasan kesalahpahamanan.

“Kalau dengan mobil, minimal yang digunakan dua kali lipat dari jumlah mobil yang diikuti. Kalau lawan curiga, penjejak bisa membatalkan misinya atau menekan lawan untuk menghentikan mobil,” ungkap As’ad.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *