Ngeri! Mantan Petinggi BIN Bongkar Ini, Polisi Makin Tersudut

  • Share

“Tetapi tetap berpura pura tidak menjejaki yang bersangkutan, misalnya mengatakan ada kesalahpahamanan,” imbuhnya.

Dalam aksi penguntitan itu, menurut As’ad seharusnya tidak ada aksi kekerasan.
Akan tetapi, bila ada seseorang yang terbunuh, maka motifnya bisa jadi bukan sekadar menguntit lawan.

“Kalau sampai terjadi aksi kekerasan apalagi pembunuhan, maka misinya bukan surveillance, tetapi ada misi lain atau kecerobohan petugas. Wallahualam,” Jelas As’ad.

As’ad juga menegaskan bahwa negara telah membentuk tim pencari fakta dan diharapkan bisa menjelaskan apa yang terjadi demi kebenaran. Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak ikut terlibat.

“Semoga tim bisa menjelaskan apa yang terjadi demi kebenaran. Rakyat enggak usah ikut-ikutan, jaga diri dari ancaman covid-19,” ujarnya.

Diketahui, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah membentuk tim pemantauan dan penyelidikan kasus penembakan anggota Front Pembela Islam (FPI).

“Tim juga sedang mendalami informasi dan mengumpulkan fakta-fakta dari pihak langsung. Termasuk, menggali keterangan dari FPI secara langsung yang saat ini sedang berlangsung,” tulis Komnas HAM lewat akun Twitter, @KomnasHAM, Selasa (8/12).

Artikel asli : genpi.co

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *