Ngerinya Kerusuhan Berdarah di Kazakhstan, Polisi Dipenggal, Puluhan Orang Ditembak Mati

Kerusuhan berdarah yang pecah di Kazakhstan pada Kamis (6/1/2022) telah menelan puluhan korban jiwa, dengan ribuan lainnya luka-luka. Ini merupakan kerusuhan terburuk yang terjadi di negara bekas Uni Soviet itu sejak 30 tahun kemerdekaannya.

Setidaknya 18 petugas polisi dan tentara tewas dalam bentrokan yang terjadi di kota-kota utama Kazahstan. Keterangan pihak berwenang yang dilansir Reuters menyebutkan bahwa setidaknya dua petugas keamanan ditemukan dengan kondisi terpenggal.

Hanya angka-angka yang terkait dengan korban polisi dan militer yang dipublikasikan oleh pihak berwenang.

Tidak ada informasi resmi yang tersedia tentang pengunjuk rasa, perusuh atau apa yang disebut otoritas Kazakh sebagai “geng teroris”, yang terbunuh atau terluka, demikian diwartakan RT. Namun, polisi di Almaty mengatakan telah menembak mati puluhan perusuh hingga Kamis dini hari.

Almaty, yang dikenal sebagai “ibu kota selatan” di Kazakhstan, kota metropolis terbesar di negara itu telah menjadi hotspot protes, yang kemudian meningkat menjadi kerusuhan, pembakaran dan penjarahan gedung-gedung administrasi, bisnis dan pusat perbelanjaan.

Angka yang diperbarui diterbitkan oleh kementerian dalam negeri Kazakstan pada Kamis malam. Hampir 750 penegak hukum telah menerima berbagai cedera dalam kerusuhan yang sedang berlangsung.

Seorang pejabat PBB pada Kamis mengatakan bahwa korban luka-luka di pihak warga sipil hampir mencapai ribuan orang.

“Hampir 1.000 orang dilaporkan terluka dalam protes tersebut,” kata Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) dalam sebuah pernyataan pada Kamis, tanpa merinci sumber dari angka tersebut. OHCHR mendesak semua pihak di Kazakhstan untuk menahan diri dari kekerasan dan mencari resolusi damai.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *