Pengakuan Ibunda Pelaku Bom di Makassar: Jarang ke Rumah Setelah Nikah

  • Share

“Biddokkes Polda Sulsel melakukan tes antemortem yang dan juga periksa DNA terhadap korban yang diduga sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral yang terjadi kemarin,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan, Senin (29/3/2021).

Pengambilan sampel DNA dari keluarga pelaku bom bunuh diri juga untuk memastikan jenis kelamin kedua terduga pelaku.

“Yang diperiksa itu, tentunya kita sedang menggali dan memastikan siapa keterangan korban yang meninggal dunia yang berjenis kelamin wanita, yang identitasnya belum kita ketahui,” kata Zulpan.

Di samping itu, terdapat fakta mengejutkan dari kedua pasutri tersebut, Bunda. Keduanya merupakan pasangan muda, L diduga baru berusia 26 tahun.

Selain itu, terdapat fakta mengejutkan dari kedua pasutri tersebut, Bunda. Kedua pelaku masih muda, L dan YSF sama-sama kelahiran pertengahan ’90-an.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyebut sepasang generasi muda ini terpapar radikalisme.

“Karena teridentifikasi pelaku kelahiran tahun ’95, jadi inisialnya L dengan istrinya adalah termasuk tentunya kalangan milenial yang sudah menjadi ciri khas korban dari propaganda jaringan teroris,” ujarnya.

Kemudian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap, pasutri ini ikut dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok terorisme, di Villa Mutiara.

“Masing-masing perannya bersama dengan L dan YSM, mereka ada dalam satu kelompok Kajian Villa Mutiara namanya,” kata Sigit.

Artikel asli : haibunda.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *