Namun setiap aku memandikan satu anggota tubuh, ia terlepas persis seperti sesuatu yang telah melembek dan busuk. Itu sangat merepotkanku.
Hingga akhirnya ketika aku selesai memandikannya, aku pun mengetuk pintu kamar itu dan memanggil-manggil mereka: “Tolong bukakan pintu! Aku sudah mengafani mayit kalian!”
Aku dalam kondisi menunggu seperti itu cukup lama. Hingga akhirnya ketika mereka membuka pintu, aku segera bergegas meninggalkan rumah itu tanpa bertanya mengapa dan apa penyebab jenazah itu menjadi seperti itu.
Setelah aku pulang ke rumahku, aku hanya bisa terbaring selama tiga hari akibat tindakan keluarga itu menguncikan pintu kamar tersebut dan akibat menyaksikan pemandangan yang mengerikan itu.
Aku kemudian menghubungi salah seorang syekh dan menceritakan padanya apa yang terjadi.
Maka beliau mengatakan: “Kembalilah menemui mereka dan tanyakan mengapa mereka menutup pintu itu dan apa yang terjadi pada putri mereka!”
Aku pun pergi menemui keluarga itu kembali. Kepada mereka aku mengatakan:
“Demi Allah, aku minta kalian menjawab dua pertanyaanku: pertama, mengapa kalian menguncikan pintu kamar itu untukku? Dan kedua, apa yang terjadi pada anak gadis kalian itu sehingga kondisinya seperti itu?”
Mereka menjawab: “Kami menutup pintu itu untuk Anda karena sebelumnya kami telah memanggil tujuh orang untuk memandikannya, namun ketika mereka melihat kondisinya mereka semuanya menolak untuk memandikannya. Adapun mengapa ia seperti itu, mungkin karena selama hidupnya ia tidak pernah mengerjakan shalat dan tidak mau berjilbab.”
La haula wa la quwwata illa billah. Seperti itu kondisinya padahal ia belum lagi dimasukkan ke dalam kuburnya.
Lalu bagaimana jika ia telah dimasukkan ke dalam kuburnya dan kelak saat ia berjumpa dengan Allah Azza wa Jalla…
Sumber: islampos.com