Penunjukan langsung HDHM diduga dilakukan oleh RJ Lino dengan menuliskan disposisi ‘Go For Twinlift’ pada kajian yang disusun oleh Direktur Operasi dan Teknik. Padahal pelaporan hasil klarifikasi dan negosiasi dengan HDHM ditemukan bahwa produk HDHM dan produk ZPMC tidak lulus evaluasi teknis karena barangnya merupakan standar China dan belum pernah melakukan ekspor QCC ke luar China.
Pada Maret 2010, RJ Lino diduga memerintahkan Direktur Operasi dan Teknik melakukan evaluasi teknis atas QCC Twinlift HDHM dan memberi disposisi kepada Saptono R Irianto (Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha) juga untuk melakukan kajian operasional dengan kesimpulan QCC Twinlift tidak ideal untuk Pelabuhan Palembang dan Pelabuhan Pontianak.
Untuk pembayaran uang muka dari PT Pelindo II pada pihak HDHM, RJ Lino diduga menandatangani dokumen pembayaran tanpa tanda tangan persetujuan dari Direktur Keuangan dengan jumlah uang muka yang dibayarkan mencapai USD 24 juta yang dicairkan secara bertahap.
“Penandatanganan kontrak antara PT Pelindo II (Persero) dengan HDHM dilakukan saat proses pelelangan masih berlangsung dan begitupun setelah kontrak ditandatangani masih dilakukan negosiasi penurunan spesifikasi dan harga, agar tidak melebihi nilai owner estimate (OE),” katanya.
Sebagai perbandingan, ini momen saat tersangka kasus ‘besar’ lainnya ketika ditahan KPK:
1. Juliari Batubara
![]() Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap bansos Corona, Mensos Juliari Batubara meninggalkan gedung KPK. Ia akan ditahan di Rutan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur. (Agung Pambudhy/detikcom)
|
KPK menetapkan eks Menteri Sosial Juliari Batubara sebagai tersangka kasus dugaan suap bantuan Corona pada Minggu (6/12/2020). Juliari keluar dari ruang pemeriksaan dengan memakai rompi tahanan dengan tangan diborgol.
Seperti diketahui, Mensos Juliari Batubara dijerat KPK dalam kasus dugaan suap bantuan sosial Corona. Ia dijerat bersama empat orang lainnya, yaitu Matheus Joko Santoso, Adi Wahyono, Ardian IM, dan Harry Sidabukke. Dua nama awal merupakan pejabat pembuat komitmen atau PPK di Kemensos, sedangkan dua nama selanjutnya adalah pihak swasta sebagai vendor dari pengadaan bansos.
Juliari menerima jatah Rp 10 ribu dari setiap paket sembako senilai Rp 300 ribu per paket. Total setidaknya KPK menduga Juliari sudah menerima Rp 8,2 miliar dan Rp 8,8 miliar.
2. Edhy Prabowo
![]() Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan baju tahanan setelah diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11/2020). KPK menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka setelah ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor benih lobster. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
|
Tersangka kasus suap ekspor benur, eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, juga memiliki momen tersendiri saat ditahan. Ia dan para tersangka lainnya dipindahkan dari gedung Merah Putih KPK ke rutan cabang KPK yang berada di belakang gedung Merah Putih pada Kamis (26/11/2020) sekitar pukul 02.30 WIB. Perpindahan para tersangka ke rutan terjadi sebanyak empat tahap sampai dengan pukul 03.18 WIB.
Tak ada sepatah kata yang dikeluarkan Edhy saat menuju rutan KPK. Dia berjalan dengan cepat. Sewaktu keluar dari gedung, semua tersangka memakai rompi oranye. Tak lupa juga tangan tersangka dalam posisi terborgol.
Artikel asli : detik.com