Pihak kepolisian meminta penjelasan kepada Sultan Jamaludin Firdaus yang viral disebut sebagai seorang raja dari Kerajaan Angling Dharma Pandeglang.
Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlansyah mengatakan, dari hasil klarifikasi, Sultan Jamaludin bukan seorang raja dan Angling Dharma bukan sebuah kerajaan.
“Hasilnya, raja yang disebutkan dan viral tidak bersangkutan kerajaan. Itu murni bersangkutan suka dengan corak-corak kerajaan,” katanya saat dihubungi, Kamis (23/9/2021), dikutip dari Tribun News.
Menurut dia, Jamaludin tidak melanggar kaidah hukum.
Malah, Jamaludin yang dipanggil baginda oleh orang di sekitarnya itu memberi bantuan kepada masyarakat kurang mampu.
Untuk itu, dia meminta agar kejadian itu tidak dikaitkan kasus Sunda Empire yang sempat viral beberapa waktu lalu lantaran membuat kegaduhan.
“Jelas berbeda tentu karena dana membangun rumah itu berdasarkan keterangan yang kami peroleh itu berasal dari dana swadaya dan bantuan dari donatur yang datang ke rumah baginda,” jelasnya.
Jagat maya dihebohkan dengan munculnya seseorang yang disebut raja di Kabupaten Pandeglang, Banten, bernama Sultan Jamaludin Firdaus.
Raja itu diberitakan membangun puluhan rumah dan memiliki tempat yang disebut Kerajaan Angling Dharma.
Juru bicara Sultan Jamaludin Firdaus, Ki Jamil Badranaya, mengonfirmasi perihal berita itu. Dia menyebut Sultan Jamaludin bukan seorang raja dan Angling Dharma bukan sebuah kerajaan.
Angling Dharma, kata Jamaludin, merupakan sebuah perumahan. Dia keberatan lingkungan rumah itu disebut kerajaan dan dipanggil raja untuk pemiliknya.
“Saya klarifikasi yang ramai keberadaan Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang. Sebetulnya itu tidak ada. Beliau tidak mendirikan kerajaan atau ada kerajaan di sana. Beliau bekerja di bidang sosial,” kata Jamil kepada wartawan di Mandalawangi, Rabu.
Jamil juga mengklarifikasi terkait foto-foto yang beredar tentang Jamaludin berpakaian ala raja dan duduk di singgasana.
Kata dia, itu adalah gaya sehari-hari Jamaludin yang memang dikenal nyentrik, seperti berkaca mata, menggunakan kalung, dan sebagainya.
Artikel asli : kompas.com