Kasus fetish jarik yang dilakukan oleh salah seorang oknum mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unair Surabaya mulai mendapat perhatian polisi. Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim pun turun tangan dan melakukan penyelidikan terhadap akun oknum mahasiswa Unair berinisial G tersebut.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, saat ini Subdit Siber Ditreskrimsus Polda telah melakukan penelusuran dan penyelidikan terhadap akun milik oknum mahasiswa berinisial G yang dianggap telah banyak membuat keresahan para netizen.
“Subdit Siber telah melakukan penyelidikan terhadap akun milik inisial ‘G’, yang telah melakukan pengunggahan konten-konten, meminta dan menyuruh serta melakukan beberapa perilaku pelecehan, berdasarkan konten yang disampaikan para netizen,” katanya dikutip merdeka.com, Jumat (31/7).
Dikonfirmasi soal apakah sudah ada korban yang melapor, dia mengungkapkan, hingga kini masih belum ada korban yang mengadu maupun yang melapor. Namun ia menyebut, meski belum ada pengaduan atau pun laporan, pihaknya tetap melakukan penyelidikan sebagai bentuk memberikan kepastian hukum dan membuat masyarakat aman dan terlindungi.
“Sejauh ini juga Polda Jatim dan jajaran belum menerima adanya pengaduan dan laporannya dari para korban. Apabila ada yang melaporkan tentu juga akan mempercepat dan mempermudah proses penyelidikan terkait viral berita tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya, jagad dunia maya diramaikan dengan fenomena “fetish jarik” yang dilakukan oleh seorang mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pasalnya, fenomena fetish jarik tersebut kabarnya dibarengi dengan adanya aksi pelecehan seksual oleh sang pelaku dengan berkedok untuk riset terhadap para korbannya yang juga para mahasiswa.
Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo pun membenarkan adanya kasus yang tengah trending dijagad medsos tersebut. Ia bahkan mengakui, jika pelaku yang disebut Gilang atau berinisial GANP itu adalah salah satu mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya Unair.
“Fakultas Ilmu Budaya Unair telah menggelar sidang komite etik terhadap yang bersangkutan. Pastinya kami akan mengambil tindakan tegas karena sudah menyalahi etika mahasiswa,” ujarnya, Kamis (30/7).
Suko menjelaskan, pihaknya melalui FIB Unair juga mencoba menghubungi Gilang dan keluarganya. Sayangnya hingga saat ini, Gilang yang merupakan warga luar kota Surabaya belum bisa dihubungi. Sehingga pihak kampus akan menyerahkan sepenuhnya pada pihak berwenang.
Topik fetish jarik ini sendiri trending di twitter setelah diunggah oleh akun @m_fikris dengan judul Fetish Kain Jarik. Akun yang mengaku menjadi salah satu korban ini menceritakan aksi pelaku dengan modus meminta bantuan untuk penelitian tugas akhir yang bertemakan bungkus membungkus.
Namun, dari cuitan ini justru muncul akun-akun lain yang mengaku mengalami hal yang sama dari pelaku. Mereka pun saling bercerita terkait dengan pengalaman korban fetish jarik tersebut.
Artikel Asli : merdeka.com