Dia menjelaskan alasan melaporkan Haikal karena mencatut nama Rasulullah yang diduganya masuk ketegori menistakan agama. Ia juga heran ucapan Haikal yang menyebut laskar FPI yang ditembak polisi telah meninggal dalam kondisi sahid.
“Jadi bkn mimpi Rasulnya yg kita laporkan. Tapi soal catut nama Rasulullah yang kita duga itu menodakan agama, HOAX & HATESPEECH. HH tau dari mana mrk mati syahid? Kok mendahului Tuhan? Klu diawali “insyaAllah” msh mending. Ini nggak,” demikian tulis Husin di akun Twitternya, @HusinShihab yang dikutip pada Sabtu, 19 Desember 2020.
Husin diketahui juga pernah menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Namun, yang bersangkutan sudah tak diaktifkan sejak 2018.
Namun, ia tercatat pernah maju menjadi calon legislator dari PSI untuk daerah pemiliham Jawa Timur XI pada Pemilu 2019. Ia menegaskan kembali sejak 2018, tak pernah mengaku-ngaku sebagai kader PSI termasuk dalam urusan pelaporan ke polisi.
“Sejak dinonaktifkan tahun 2018 saya gak pernah ngaku-ngaku kepada siapapun sbg kader @psi_id, cuma stigma ke saya sbg kader @psi_id selalu menempel diotak kadrun wan ipeh @TsamaraDKI. Harap maklumi mrk. Wajah tersenyum dengan mulut terbuka. Dalam laporan ini kapasitas saya sbg Sekjen FPI,” tulis Husin di akun Twitter-nya.
Artikel asli : viva.co.id