Rekor-rekor Terpecahkan Saat Akhirnya Kembali Boleh Mudik Lebaran

  • Share
Rekor-rekor Terpecahkan Saat Akhirnya Kembali Boleh Mudik Lebaran

Rekor-rekor Mudik Lebaran. Hari raya Lebaran 2022 menjadi momen mudik akbar bagi masyarakat yang telah menahan rindu bersua dengan sanak famili selama 2 tahun terakhir akibat badai COVID-19. Selama libur Lebaran tahun ini, pecah sejumlah rekor terkait aktivitas mudik dalam sepanjang sejarah. Apa saja rekornya?

1,7 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Jasa Marga mencatat sebanyak 1,7 juta kendaraan keluar Jabotabek sejak H-10 sampai H-1 Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Jasa Marga menyebut jumlah tersebut memecahkan rekor lalu lintas tertinggi sepanjang sejarah mudik.

Jasa Marga menerangkan 1,7 juta kendaraan itu meninggalkan Jabotabek menuju tiga arah, yaitu timur (Trans Jawa dan Bandung), barat (Merak), dan selatan (Puncak). Jasa Marga menyampaikan angka tersebut naik 9,5% dibandingkan jumlah kendaraan saat Lebaran 2019 atau sebelum pandemi COVID-19.

“Sedangkan, jika dibandingkan dengan lalu lintas normal pada periode November 2021 yang merupakan lalu lintas tertinggi saat pandemi, 1,7 juta kendaraan yang melintas di periode mudik tahun ini naik 18,6%,” ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru, dalam keterangan tertulis, Selasa (3/5/2022) lalu.

Heru lalu menerangkan dari sisi distribusi lalu lintas, destinasi favorit pemudik masih menuju arah timur. Sebanyak 53,8 Persen dari 1,7 juta kendaraan mengarah ke Jalan Tol Trans Jawa.

Kemudian 27,6 persen dari 1,7 juta kendaraan tercatat mengarah ke Tol Merak. Lalu 18,7 persen kendaraan menuju arah Puncak. Melihat tingginya lalu lintas mudik, Heru mengimbau pengendara mengatur waktu perjalanan kembali ke Jabotabek atau arus balik.

“Periode arus balik sendiri memiliki jumlah hari yang cukup pendek jika dibandingkan dengan arus mudik. Jika semua orang merencanakan pulang di akhir libur panjang, seperti tanggal 6, 7, dan 8 Mei 2022, maka peningkatan lalu lintas serentak secara bersama-sama ini harus diantisipasi oleh pengguna jalan,” terang Heru.

Terakhir, dia mengingatkan para pemudik untuk selalu berhati-hati dalam berkendara. Para pemudik juga diminta mematuhi rambu-rambu lalu lintas di jalan tol dan mengikuti arahan petugas di lapangan.

Jasa Marga mengimbau pengendara selalu memantau kondisi lalu lintas, yang dapat diakses via aplikasi Travoy, yang menampilkan rekaman CCTV real time di jalan tol. Pengendara bisa menghubungi call center 24 Jam di nomor 14080 untuk informasi lebih lanjut.

Rekor Mudik Lebaran

Volume Kendaraan Tertinggi Saat Arus Balik

Jasa Marga mencatat rekor volume kendaraan tertinggi sepanjang sejarah terjadi saat arus balik Lebaran 2022 ini. Dilaporkan sebanyak 170.078 kendaraan kembali ke Jabotabek pada H+4 Lebaran atau Sabtu (7/5/2022).

Heru menerangkan pihaknya mencatat sebanyak 170.078 kendaraan kembali ke Jabotabek dari arah timur yang meliputi Surabaya, Solo, Semarang, Cirebon, dan Bandung. Jumlah tersebut meningkat 159% dari lalu lintas normal pada 2021 sebesar 166.444 kendaraan.

“Rekor arus balik tertinggi di sepanjang sejarah jalan tol di Indonesia kembali terjadi pada hari Sabtu, 7 Mei 2022, atau H+4 arus balik Lebaran 2022 ini. Volume lalu lintas kembali ke Jabotabek dari arah Timur (Surabaya, Solo, Semarang, Cirebon, dan Bandung) mencapai 170.078 kendaraan. Angka ini naik 159% dari normal 2021, dan mengalahkan rekor tertinggi sebelum pandemi, yang terjadi pada Lebaran 2019 sebesar 166.444 kendaraan atau naik 2,2%,” kata Heru dalam keterangan pers tertulis, Minggu (8/5/2022).

Heru menambahkan, jalan layang MBZ sepanjang 38 Km mendukung kelancaran perjalanan tahun ini sehingga menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek existing, dari 6 lajur dua arah, menjadi 10 lajur. Heru menyebut pihaknya puncak arus balik Lebaran diprediksi akan terjadi hari ini.

“Ini yang membedakan dari 2019. Pada tahun 2019 untuk mengurai lalin sebesar ini dibutuhkan waktu hingga 24 jam untuk menguras kepadatan luar biasa yang terjadi di berbagai segmen Jalan Tol Jakarta-Cikampek,” ungkapnya.

“Tahun ini dengan perencanaan yang lebih matang, dan koordinasi yang jauh lebih intensif, relatif tidak terjadi kepadatan yang berarti di Jalan Tol Jakarta-Cikampek,” sambungnya.

Heru menambahkan, pihaknya terus melakukan koordinasi lintas sektoral yang sangat intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif. Koordinasi ini dilakukan bersama kepolisian, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan dinas-dinas lainnya yang terkait.

“Tiga bulan sebelum arus mudik, bahkan sebelum adanya keputusan pelonggaran perjalanan antar kota, kami bersama-sama dengan pemangku kepentingan sudah membahas intensif perencanaan arus mudik, dengan berbagai skenario, untuk mengantisipasi apa pun kebijakan pemerintah pusat soal mudik”, tutur Heru.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *