Kepada polisi usai ditangkap, WAH dan CH mengakui kalau mereka memang sengaja mengikat tangan DA dengan tali ke belakang, supaya DA tidak berenang ke permukaan dan meminta pertolongan.
Sebelum menenggelamkan DA, WAH dan CH mengajak DA ke kanal di Desa Rejo Agung, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran. Ketika mengikat tangan DA, WAH dan CH membohongi DA dengan mengatakan bahwa mereka hendak memberikan pengobatan mistis.
“Mereka bilang itu semacam pengobatan dukun, sehingga korban tidak menolak diikat tangannya,” jelas Aris.
Setelah kedua tangan DA diikat, WAH dan CH melempar DA ke tengah kanal hidup-hidup.
“Dari modusnya diduga sudah direncanakan,” kata Aris.
Akibat perbuatannya, WAH dan CH dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Video saat warga menemukan jasad DA dapat disimak melalui tautan ini:
