Respons Mengejutkan Australia tentang Bebasnya Abubakar Baasyir

  • Share

Pemerintah Australia turut memberikan komentar terkait pembebasan narapidana terorisme, Abu Bakar Ba’asyir. Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne meminta Indonesia untuk memastikan dalang Bom Bali 2002 itu tak akan memicu kekerasan pascapembebasan.

Abu Bakar Ba’asyir dipenjara sejak 2011 karena terkait dengan kamp pelatihan militan di Aceh. Dia juga dianggap sebagai pemimpin spiritual jaringan Jemaah Islamiyah yang terkait dengan Al Qaeda yang disebut mengatur pengeboman klub malam di Bali.

“Kedutaan kami di Jakarta telah menyampaikan perhatian kami, bahwa orang-orang seperti itu harus dicegah agar tidak menghasut orang lain melakukan serangan di masa depan, terhadap warga sipil yang tidak bersalah,” kata Payne dalam pernyataan seperti diberitakan Channel News Asia, Selasa 5 Januari 2021.

Bom Bali menewaskan lebih dari 200 korban jiwa, di mana puluhan korban di antaranya adalah warga Australia. Payne mengatakan bahwa pemerintah Australia telah memberi tahu pemerintah Indonesia, untuk memastikan Ba’asyir tidak lagi berbahaya bagi orang lain.

Abu Bakar Ba’asyir menjalani masa pidana setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis 15 tahun penjara pada 2011. Majelis menilai Ba’asyir terbukti melakukan tindak pidana terorisme dengan pelatihan militer di Bukit Jalin Jantho, Aceh.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *