Siswi SD Piatu di Samarinda Diusir Karena Tak Punya HP dan Seragam

  • Share

TRC-PPA yang mendapatkan informasi tersebut langsung ikut membantu mediasi. Sebab, MF ini merupakan anak piatu. Ibunya sudah tiada sejak ia berumur tiga tahun, sementara ayahnya sedang mendekam di penjara. Dan sepanjang Covid-19 melanda Samarinda, MF tak sekolah daring karena terbatasnya ekonomi dan akses informasi.

“Anak ini di rawat oleh tantenya, dan keluarganya orang tidak mampu. Tidak bisa membelikan handphone dan seragam untuk mengikuti pembelajaran sekolah,” terangnya.

Sekolah Sudah Minta Maaf

Dikonfirmasi terpisah, Kadisdik Samarinda Asli Nuryadin mengatakan pihaknya telah memanggil kepala sekolah dan guru yang melakukan pengusiran terhadap MF.

“Saya sudah mendengarkan cerita mereka. Kami juga intropeksi diri, dan kami meminta maaf,” tuturnya.

Pihaknya pun berjanji akan memfasilitasi MF sehingga dia bisa mengikuti proses belajar dengan baik. Asli berharap, peristiwa tersebut tak terjadi di sekolah-sekolah lain di Samarinda. Dan meminta guru-guru pengajar untuk dapat menjaga perkataan serta emosi dengan murid-muridnya.

“Saya sendiri sebagai kepala dinas kalau menjadi guru, pasti minta maaf bila ada melakukan kesalahan,” pungkasnya.

Artikel asli : cnnindonesia.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *