Selasa (4/1/2022) malam, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kembali mengumumkan temuan baru kasus Covid-19 varian Omicron di depan awak media.
Saat disebut angka 252 kasus Omicron ditemukan di Jakarta, awak media bergemuruh, rasa kaget bercampur pertanyaan khawatir akan gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Jakarta.
“Omicron di Jakarta sudah mencapai 252,” kata Riza.
Sambil membawa lembaran kertas data, Riza membacakan data penyebaran kasus Omicron di Jakarta yang mayoritas berasal dari imported case.
Setidaknya ada 239 kasus Omicron yang terdata sedang berada di Jakarta melalui pelaku perjalanan luar negeri dari Bandara Soekarno-Hatta, sisanya sebanyak 13 kasus merupakan transmisi lokal.
“Seluruh (pasien Covid-19 varian Omicron) berada di Wisma Atlet dan RSPI Sulianti Saroso,” ucap Riza.
Agar tak terjadi gelombang ketiga, Riza meminta warga Jakarta mematuhi protokol kesehatan, khususnya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Dia juga meminta agar pelaku perjalanan dari luar negeri ke Indonesia untuk tetap disiplin menggunakan masker agar tidak membawa masuk virus yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan itu ke Indonesia.
“Terutama yang keluar negeri, jadi yang masih di luar negeri mohon menjadi perhatian jangan sampai di sana lepas masker,” ucap Riza.
Pemprov DKI diminta waspada
Dengan temuan ratusan kasus Omicron, Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta agar Pemprov DKI Jakarta waspada.
Karena temuan kasus Omicron saat ini berbanding lurus dengan angka kasus aktif Covid-19 yang semakin meningkat di Ibukota.
“Angka kasus dengan tren ke atas sebaiknya diwaspadai akan kemungkinan menyebar dengan cepat karena masyarakat yang sudah tervaksinasi juga dapat diinfeksi,” ucap Gilbert.
Kasus aktif Covid-19 di Jakarta per 4 Januari 2022 sudah mencapai 768 orang. Peningkatan tersebut dua kali lipat dibandingkan libur perayaan Natal 25 Desember 2022 yang tercatat sebanyak 377 kasus aktif.
Peningkatan kasus aktif, kata Gilbert, akan berdampak pada pelayanan kesehatan secara umum.
Tidak menutup kemungkinan, rumah sakit kembali penuh seperti saat pandemi Covid-19 pertengahan Juli 2021.
“Kasus Omicron juga bisa membuat Rumah Sakit jadi penuh dan bikin kesulitan di masyarakat. Terbukti hanya dengan satu petugas (kebersihan) terinfeksi (Omicron) di Wisma Atlet, lalu seluruh gudang ditutup,” tutur dia.
Dia meminta para eksekutif bisa kembali menggalakan protokol kesehatan, sebelum terlambat. Agar gelombang ketiga Covid-19 di awal tahun tidak terjadi di Jakarta.
Vaksinasi booster untuk cegah risiko fatal
Pemerintah Pusat sebelumnya mengumumkan salah satu cara menangkal gelombang ketiga pandemi dengan cara vaksinasi booster yang rencananya akan digelar 12 Januari 2022.
Rencana vaksinasi booster tersebut sempat dilontarkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Salah satu wilayah prioritas yang akan mendapatkan vaksinasi booster adalah Jakarta.
“Saya update soal program vaksinasi booster, tadi sudah putuskan Bapak Presiden berjalan tanggal 12 Januari ini,” ucap Budi, Senin (3/1/2022).
Meski sudah dicanangkan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan hingga Selasa kemarin belum ada petunjuk teknis terkait pelaksanaan vaksinasi booster.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, Pemprov DKI akan menunggu petunjuk teknis untuk mempersiapkan skenario penyuntikan dosis ketiga tersebut.
“Tentu kami harus menunggu keputusan pemerintah pusat karena kami tidak bisa mendahului, infonya tanggal 12 Januari,” tutur Dwi.
Dinkes DKI tidak bisa menentukan kelompok prioritas mana yang harus mendapatkan vaksinasi booster setelah tenaga medis.
Dwi mengatakan, Dinkes DKI hanya menyiapkan skenario terkait lokasi penyuntikan dan jumlah vaksinator yang akan ditugaskan.
“Prinsipnya kalau skenario pada nanti booster ketiga tentu sesuai petunjuk Kemenkes,” ucap Dwi.
Artikel asli : kompas.com