Finda–begitu sapaan akrab si calon mempelai wanita–mendadak pingsan saat tengah dirias, sebelum kemudian menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.
“Yang saya dengar, si pengantin perempuan pingsan mendadak paginya. Itu sekitar jam 7. Waktu itu sedang dirias,” ujar seorang warga setempat bernama Karyono.
Yang menambahkan kepiluan, pernikahan itu telah disiapkan matang-matang, termasuk resepsinya. Di halaman rumah, pelaminan sudah ditata dan didekorasi. Kursi pelaminannya pun sudah dihias dengan bunga-bunga. Aneka santapan telah dimasak dan siap disajikan. Dan undangan pun telah disebar.
Sejumlah sanak-saudara dari luar kota pun telah berdatangan untuk meramaikan dan mendoakan pernikahan mereka. Menurut Karyono, ijab kabul tadinya dijadwalkan dilangsungkan pada pukul 8.00 WIB.
Angsori pun tak dapat menyembunyikan kesedihannya di tengah keramaian para tamu. Ia menangis sejadi-jadinya saat menatap wajah kekasihnya yang terbaring tak bergerak. Juga saat mengantarkan si pujaan hati ke liang lahat.
“Almarhumah dimakamkan hari itu juga, sorenya, sekitar jam 3 (15.00 WIB),” lanjut Karyono.
Para tamu undangan, terutama yang datang jauh-jauh dari luar Pemalang, tetap hadir. Namun, alih-alih merayakan hajatan pernikahan, mereka justru ikut bertakziah.
Artikel asli : indozone.id