Heliawati juga telah berupaya menghubungi Pemerintah Kecamatan Bulagi, namun mobil jenazah miliki pemerintah setempat juga rusak.
Pegawainya juga telah menghubungi pemerintah Desa Sabang namun terkendala jaringan telepon.
“Kami kemudian menghubungi Sinode yang memiliki mobil ambulans, namun tak diizinkan menggunakan karena mobil tersebut bukan diperuntukkan mengantar jenazah,” ucap Heliawati.
Puskesmas Bulagi pun menyampaikan kendala itu dan keluarga pasien memutuskan membawa pulang mayat dengan menggunakan sepeda motor.
“Kami sudah sampaikan kepada keluarga pasien bahwa tidak ada mobil jenazah yang tersedia.”
“Keluarga pasien ngotot membawa pulang jenazah dengan menggunakan sepeda motor. Kami tidak bisa berbuat banyak karena keluarga pasien memaksa membawa pulang jenazah,” ucap Heliawati.
Viral di Medsos
Rekaman video keluarga pasien membawa jenazah pulang naik ojek viral di media sosial.
Video tersebut beredar di media sosial hingga mendapat kometar beragam dari warganet di Facebook.

Terlihat dalam rekaman, jenazah warga berkaus putih itu terbujur kaku di atas bed dalam ruangan medis.
Beberapa orang lantas mengangkat jenazah untuk di bawa ke rumah duka.
Namun, bukannya diangkut dengan mobil ambulans, jenazah dinaikkan ke sebuah motor matic yang sudah terparkir.
Jenazah lalu didudukan dan ditutupi bagian kepalanya menggunakan kain.
Ada seorang lagi berada di bagian belakang untuk memegang jenazah agar tidak terjatuh.
“Mayat dibawa pulang dari rumah sakit Bulagi karena kendaraan mobil jenazah tidak ada,” kata si perekam video.
Sontak saja, video berdurasi sekitar 1 menit itu kemudian menjadi bahan perbincangan warganet.
Artikel asli : tribunnews.com
Response (1)