Salam Sedulur… Siapa yang sehabis Sholat Subuh tidur lagi? Tidur pagi-pagi memang amat sangat menggoda, bahkan bisa mengalahkan rasa lapar dan menikmati seteguk kopi atau secangkir teh. Meski nikmat, tidur selepas Sholat Subuh ternyata memiliki dampak buruk yang tidak main-main.
Rasulullah shalallahu alahi wassalam memerintahkan umatnya tidak tidur usai Sholat Subuh. Dalam riwayat sahabat Ibnu Abbas sebagaimana diriwayatkan Imam Thabrani, Rasulullah bersabda:
إِذا صَلَّيْتُمُ الفَجْرَ فَلَا تَنامُوا عَن طَلَبِ أرزاقكم
“Idza shalaytumul-fajra fala tanamuu ‘an thalabi arzuqakum,”.
Artinya: “Ketika kalian sudah selesai melakukan shalat subuh, janganlah (mementingkan) tidur yang menjadi penyebab hilangnya rezekimu.”
Menurut Syekh al-Munawi dalam Faidhul Qadir, kebiasaan Rasulullah SAW usai subuh dimulai dengan mencari rezeki. Yakni di waktu-waktu yang diberkahi. Setelah shalat Subuh, Rasulullah berzikir dan beristighfar kemudian setelah matahari terbit, barulah Rasulullah berjalan keluar mencari rezeki.
Tidak tidur dan melakukan aktivitas usai Sholat Subuh bisa menghindari kita dari berbagai penyakit, seperti membantu melancarkan tekanan gula darah dan juga peredaran darah yang dipompa melalui jantung ke seluruh organ tubuh.
1. Diabetes
Kurangnya tidur di malam hari meningkatkan risiko terserang diabetes. Hal yang sama juga terjadi jika Sedulur terlalu banyak tidur. Alasannya gangguan tidur bisa meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin, sehingga kadar gula darah akan cenderung meningkat pada orang yang tidurnya bermasalah.
2. Obesitas
Tidur sebentar atau terlalu lama bisa meningkatkan berat badan. Orang yang tidur kurang dari 7 jam setiap malamnya memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidur selama 7–8 jam sehari. Alasannya kurang tidur dapat membuat nafsu makan meningkat, sehingga orang akan cenderung makan lebih banyak ketika kurang tidur.