Saat ini segala kegiatan belajar mengajar di seluruh jenjang pendidikan dihentikan sementara waktu guna meminimalisir penularan virus Corona Covid-19.
Sebagai gantinya siswa dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar secara online.
Nantinya guru akan memberikan instruksi dan materi pelajaran melalui smartphone.
Sayangnya tak semua siswa memiliki ponsel pintar tersebut. Hal ini membuat seorang guru di Sumenep harus tetap mengajar dari rumah siswa ke rumah siswa lainnya di tengah pandemi Corona.
Dialah Avan atau Avan Fathurrahman. Melalui unggahan di akun Facebook pribadinya pada Kamis, 16 April 2020, Avan yang merupakan guru di Sekolah Dasar Negeri Batuputih Laok 3, Sumenep, Madura, Jawa Timur, menceritakan perjuangannya.
Avan mengaku terpaksa melanggar imbauan pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk tetap berdiam di rumah selama pandemi Covid-19.
Pasalnya Avan harus mengajar dari rumah ke rumah lantaran tak semua muridnya memiliki ponsel untuk bisa belajar di rumah.
“Sudah beberapa minggu saya berada dalam posisi yang dilematis. Bukan masalah rindu. Tapi tentang imbauan Mas Mentri, agar bekerja dari rumah. Ini jelas tidak bisa saya lakukan, karena murid saya tidak punya sarana untuk belajar dari rumah. Mereka tidak punya smartphone, juga tidak punya laptop. Jikapun misalnya punya, dana untuk beli kuota internet akan membebani wali murid,” tulis Avan.
Jarak Tempuh Jauh
Lebih lanjut Avan menuliskan bahwa dirinya berkeliling ke rumah-rumah siswa setidaknya 3 kali dalam seminggu.
Bukan tanpa rintangan, Avan harus menempuh jarak yang cukup jauh. Belum lagi jalan yang dilaluinya terbilang kurang bagus.
“Jadi, di masa pandemik ini, saya memang harus keliling ke rumah-rumah siswa, setidaknya 3 kali dalam seminggu. Medan yang saya tempuh juga lumayan jauh. Selain jarak antar rumah siswa memang jauh, jalan menuju ke masing-masing rumah siswa bisa dibilang kurang bagus. Bahkan jika hujan, saya harus jalan kaki ke salah satu rumah siswa,” terangnya.