Perkara cerai talak yang dimohonkan Ustaz Abdul Somad itu disidangkan pada Selasa (3/12/2019) di Pengadilan Agama Bangkinang.
Sidang itu berlangsung tanpa kehadiran Ustaz Abdul Somad atau UAS maupun mantan istrinya Mellya Juniarti.
Pada persidangan itu, Pengadilan Agama Bangkinang mengabulkan permohonan cerai talak yang dilakukan oleh Ustaz Abdul Somad.
Pengabulan permohonan ini disampaikan Pengadilan Agama Bangkinang di Ruang Sidang Umar Bin Khatab.
Dikabulkannya permohonan cerai Talak ini Ustaz Abdul Somad menyandang prediket menduda.
Terkait dengan perkara perceraian Ustaz Abdul Somad di Pengadilan Agama Bangkinang, Humas Pengadilan Agama Bangkinang, Muliyas S.Ag membenarkan pengadilan menerima dan menangani perkara perceraian Ustaz Abdul Somad.
Ia menuturkan permohonan Cerai Talak Ustaz Abdul Somad terdaftar di Pengadilan Agama Bangkinang sejak 12 Juli 2019.

Perkara perceraian ustadz kondang ini teregistrasi dengan nomor perkara 604/Pdt.G/2019/PA.Bkn.
Dijelaskan perkara perceraian tersebut sudah dilakukan 11 kali proses sidang yang di dalamnya termasuk juga proses mediasi.
Pernikahan yang berjalan sejak 20 Oktober 2012 itu tampak meninggalkan kesan mendalam untuk Mellya Juniarti.
Karenanya pasca berpisah dari Ustaz Abdul Somad, Mellya Juniarti pun tak kuasa menahan perasaannya.
Melalui akun Instagram-nya pada 2019, mantan istri Ustaz Abdul Somad, Mellya Juniarti pun mengunggah potret dirinya dengan putra laki-lakinya.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari laman @mizyanhadziq, Mellya Juniarti mengungkap isi hatinya melalui sebuah tulisan.
Dalam tulisan tersebut, mantan istri Ustaz Abdul Somad itu menyinggung soal fakta dan hakikat diri.
Berikut adalah tulisan yang merupakan curahan hati mantan istri Ustaz Abdul Somad, Mellya Juniarti :
Bismillah
MasyaAllah TabarakaAllah
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
Genderang itu telah tuan tabuh, pelan ataupun kuat tetap akan berbunyi.
Terlihat ataupun tersembunyi tetap bergema, terlebih lagi sang penabuh besar gaungnya.
Apalah dayaku ketika tangan kecil itu menutup mulutku, dg manusia berilmu tuan giring opini, hingga jutaan mata memandangku dg arang hitam yg tuan beri.
Tak apa tuan, kata tak kan merubah fakta dan hakikat diri, hati nurani akan mampu menelusuri arti.
Aku tak riasau dg arang yg tuan tabui, cukup bagi diri jika sang buah hati melihatku seperti bidadari, yg selalu memeluknya dg kasih sejati dan memandang tuan seperti raja yg harus dipatuhi dan dihormati, bagiku disitulah kemenangan sejati.
Artikel asli : tribunnews.com