Karya mereka juga merupakan hasil studi bersama Seoul National University (SNU) serta Columbia University Amerika Serikat.
Si-Woo Yoon Direktur Pusat Penelitian KSTAR mengatakan, teknologi yang dibutuhkan untuk operasi jangka panjang 100 juta plasma adalah kunci realisasi energi fusi.
“Dan keberhasilan KSTAR dalam mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik akan menjadi titik balik penting dalam percobaan operasi plasma berkinerja tinggi, komponen penting dari reaktor fusi nuklir komersial di masa depan,” jelas dia.
Nantinya, para peneliti yang mengerjakan KSTAR akan bekerja untuk membantunya menyala terus menerus selama 300 detik dengan suhu ion lebih tinggi dari 100 juta derajat Celsius.
Mereka berencana melakukannya pada 2025.
Artikel asli : kompas.com