“Gila. Apa kamu membuat semua aturan ini padamu sendiri waktu tidak punya pembantu?” tulis seorang netizen.
“Sepengetahuan saya, ART juga manusia seperti kita, bukan robot,” tambah pengguna tersebut.
Warganet lainnya mengatakan bahwa itu lebih mirip hukum daripada aturan, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa itu normal.
Di sisi lain, sejumlah netizen menyebutkan bahwa sangat masuk akal dan dapat diterima majikan membuat aturan tersebut karena pada dasarnya ART adalah pegawai.
“Kantor juga punya aturan. Apa masalahnya? Pekerja rumah tangga migran bukanlah putri yang memiliki hak istimewa untuk diperlakukan seperti ratu. Mereka adalah pegawai,” komentar seorang netizen.
Adapun warganet lainnya mengatakan bahwa hanya orang-orang yang memiliki ART yang akan memahami.
Artikel asli : kompas.com