Di sisi lain, ada juga yang menuliskan bahwa unggahan kue klepon tidak Islami itu hanya ulah orang iseng karena tidak ada nama akun ‘Abu Ikhwan Azis’ di media sosial.
“@memefessDi FB, IG, Twitter sih nama Abu Ikhwan Azis saya cari tidak ada. Mungkin benar kata post ini, hati-hati ini bercanda, tapi diseriusi yang malah bikin perpecahan,” tulis pemilik akun @i_bagoes.
Tepung Beras Ketan
Sampai saat ini belum diketahui alasan penyebutan klepon sebagai makanan tidak Islami.
Padahal salah satu kue jajanan pasar ini termasuk takjil yang banyak diburu di bulan Ramadan. Kue ini pun dibuat dari bahan-bahan yang masuk kategori halal.
Dilansir dari merdeka.com, klepon adalah salah satu dari sekian ribu macam jajanan pasar tradisional di Indonesia.
Makanan ini terbuat dari tepung beras ketan yang diberi pewarna hijau atau putih, lalu diisi gula merah dan dibentuk bola-bola kecil yang direbus dalam air mendidih.
Terakhir kemudian dibaluri dengan parutan kelapa. Klepon tidak hanya ditemui di Indonesia saja, tapi juga di Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Uniknya, di luar Jawa dan di luar negeri, klepon justru lebih dikenal dengan nama onde-onde.
Sebagian orang memang lebih terbiasa melihat klepon yang berwarna hijau, namun kini seiring dengan perkembangan zaman dan agar klepon tidak tergerus, sudah banyak yang menjual klepon dengan warna lain atau sering disebut klepon pelangi.
Bahkan, isinya kini tidak lagi hanya gula merah, namun juga coklat, stroberi, nanas, dan masih banyak lagi.
Klepon bahkan dimodifikasi dalam bentuk kue lebih modern dan dijual di sejumlah toko maupun kedai kopi.
Sumber: liputan6.com