Selain itu, masih ada beberapa program yang dilakukan pihak LPP Kelas II A Pontianak, seperti pembinaa kerohanian, serta pembinaan keterampilan. Hal tersebut dilakukan agar warga binaan setelah keluar dari lapas dapat mandiri, dan memiliki keterampilan.
“Kami punya maskot ‘Kupu-Kupu’, itu terinspirasi dari metamorfosisnya, mereka ini bagaikan kepompong karena sekarang dikelilingi oleh tembok, sehingga setelah mereka keluar dari lapas diharapkan bisa menjadi seperti kupu-kupi,” ucap Jaleha.
Jaleha mengatakan, keterampilan yang disajikan seperti memasak, menjahit, laundry, pelatihan pertanian, perikanan, dan lain sebagainya.
“Keterampilan di lapas kelas II A lebih kepada keterampilan keputrian seperti memasak, menjahit, laundry, dan kita juga pelatihan pertanian, perikanan juga ada, kita di sini semaksimal mungkin memaksimalkan lahan yang masih ada,” pungkasnya.
Artikel asli : kumparan.com