Masjid Al-Aqsa menjadi pusat perhatian dunia setelah rakyat Palestina dan tentara zionis Israel terlibat bentrok berdarah hingga merenggut korban jiwa.
Bagi umat Islam di Palestina dan muslim seluruh dunia Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci, bahkan Masjid Al-Aqsa tertulis dalam Alquran yang dikaitkan dengan sejarah israk mikraj.
Di titik atau jantung Masjid Al-Aqsa ini Nabi Muhammad saw bermi’raj ke langit ketujuh dalam peristiwa Isra dan Mi’raj tersebut.

Karena itu Masjid Al-Aqsa dianggap tempat suci bagi umat Islam.
Namun seiring perjalanan sejarah Masjid Al-Aqsa juga kerap menjadi medan jihad muslim Palestina menentang zionis Israel yang mencoba merebut tempat suci tersebut.
Kubah Batu
Di dalam komplek Masjid Al- Aqsa terdapat satu Kubah Batu atau dikenal Qubbat al-Sakhrah dalam bahasa Ibrani, dianggap sebagai mahakarya arsitektur Islam.
Kubah Batu atau The Dome of The Rock atau merupakan sebuah bangunan abad ke-7 yang terletak di tengah kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.

Kubah Batu berbentuk persegi delapan dengan berkubah emas.
Dilansir dari thevintagenews.com pada Jumat (14/5/2021), bangunan ini dibangun selama Fitnah Kedua oleh Khalifah Abd al-Malik antara tahun 687 dan 691 di situs kuil Romawi Jupiter Capitolinus.
Biaya konstruksi dilaporkan tujuh kali lipat pendapatan pajak tahunan Mesir.
Di tengah Kubah Batu adalah Batu Fondasi, yang sangat penting bagi orang Yahudi dan Muslim sebagai tempat percobaan pengorbanan putranya, Ishak (Nabi Ismail), oleh Ibrahim (Nabi Ibrahim).
Sementara umat Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad SAW naik ke surga dari bangunan suci ini.
Mosaik dan arsitekturnya berpola setelah gereja dan istana Bizantium di dekatnya.
Dan itu tidak dimaksudkan sebagai tempat suci menjadi masjid, tetapi tempat bagi peziarah.
Di luar, bangunan ini berubah secara signifikan pada periode Ottoman dan kembali pada periode modern.

Bagian luar Kubah ditutupi dengan ubin pada masa pemerintahan Suleiman yang Agung.