Warga Asing Masuk Indonesia di Masa PPKM Darurat, Luhut: Tidak Bisa Menutup Pintu Masuk Sembarangan

  • Share
Warga Asing Masuk Indonesia di Masa PPKM Darurat, Luhut: Tidak Bisa Menutup Pintu Masuk Sembarangan

Warga Asing Masuk Indonesia di Masa PPKM Darurat. Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) yang juga merupakan penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara mengenai keluhan masih dibukanya pintu masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia di masa PPKM Darurat.

Luhut mengatakan semua orang asing yang datang ke Indonesia tidak bisa sembarangan dan harus mematuhi sejumlah persyaratan.

Diantaranya yakni sudah mengikuti vaksinasi Covid-19, lalu tes RT PCR begitu tiba di Indonesia, dan wajib karantina selama 8 hari.

“Setelah itu (karantina) di PCR lagi baru bisa keluar. Jadi prosedur ini kita lakukan dan berlaku di mana mana di dunia. Hanya saja ada yang (karantina) 8 hari ada yang 14 hari ada yang 21 hari tergantung negaranya,” kata Luhut dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, (6/7/2021).

Luhut mengatakan kebijakan dibukanya WNA masuk ke Indonesia dengan persyaratan yang ketat tersebut, sama seperti kebijakan yang diterapkan negara lain.

Pemerintah melakukan kajian terlebih dahulu sebelum menerapkan aturan tersebut.

“Kita lihat dari hasil studinya dari negara yang kita anggap cukup baik, kita berikan 8 hari. Jadi engga ada yang aneh sebenernya. Kalau ada yang asal ngomong, engga ngerti masalahnya jangan terlalu cepat ngomong,” kata dia.

Luhut mengatakan Pemerintah harus berlaku sama dengan negara lain dalam memperlakukan WNA yang masuk ke negaranya.

Indonesia tidak bisa menutup pintu masuk sembarangan sementara kita warga negara kita masuk ke negara lain.

“Kita kan mesti perlakukan sama dengan dunia lain lakukan begitu, kita harus lakukan begitu. Engga bisa dong kita hidup bernegara itu, lu mu mau, gua engga mau, engga bisa begitu,” pungkasnya.

Fakta-fakta TKA China Masuk Indonesia

Sejak akhir pekan lalu heboh di media sosial puluhan tenaga kerja asing (TKA) China masuk SulawesI Selatan melalui Bandara Udara Hasanuddin Makassar.

Padahal saat bersamaan di Pulau Jawa dan Bali sedang dilakukan PKPM Darurat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Penulusuran Tribun Timur (Tribunnews.com Network), pihak bandara dan Dinas Tenaga Kerja Sulsel mengonfirmasikan kebenaran datangnya TKA China tersebut.

Ternyata puluhan TKA China itu akan bekerja di Kabupaten Bantaeng, Sulsel.

Berikut fakta-faktanya seperti dilansir Tribun Timur, Senin (5/7/2021) :

1. Penjelasan Dinas Tenaga Kerja

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Selatan, Andi Darmawan Bintang mengakui adanya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang masuk ke Sulsel.

Andi Darmawan mengaku telah mendapat laporan tersebut, Sabtu (3/7/2021) lalu.

Karena itu, ia mengirim tim untuk melalukan identifikasi langsung.

“Sekarang saya kirim stafku di sana untuk identifikasi, mereka mencari langsung dan melakukan pemeriksaan di sana,” ucap Darmawan Bintang saat dihubungi Tribun-timur.com, Minggu (4/7/2021).

2. Tempat TKA China bekerja

Kata Darmawan 20 Warga Asing Masuk Indonesia asal Cina itu merupakan pekerja PT Huadi Nickel Alloy Indonesia.

PT Huadi Nickel Alloy Indonesia merupakan industri pengolahan dan pemurnian mineral nikel di Kabupaten Bantaeng.

“Dia punya smelter di sana, di Kawasan Industri Bantaeng,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang didapat Darmawan, para TKA tersebut telah menjalani isolasi di Jakarta.

Mereka masuk ke Sulsel menggunakan penerbangan domestik.

Hanya saja, untuk mencari tahu kebenarannya, tim Disnakertrans Sulsel tetap melalukan pemeriksaan di lapangan.

“Itu belum bisa saya pastikan apakah betul diisolasi di sana (Jakarta) makanya kita mau cari tahu, besok baru ada hasilnya,” paparnya.

3. Tiba 3 Juli Malam

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 TKA asal China tersebut tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Mereka tiba Sabtu (3/7/2021) malam saat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa Bali.

Kepala Divisi Imigrasi wilayah Sulawesi Selatan, Dodi Karnida yang dikonfirmasi, Minggu (4/7/2021) mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kedatangan 20 TKA asal China di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

“Saya belum dapat kabar. Sebab tidak dibuka untuk penerbangan internasional di Bandara Sultan Hasanuddin,” katanya.

Dodi meyakini 20 TKA Cina tersebut sudah menjalani karantina di Jakarta.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *