Deretan Mitos Covid-19 yang Berhasil Dipecahkan Sains

  • Share

Pandemi virus corona atau Covid-19 telah menyebar lebih dari 200 negara di dunia. Berdasarkan laporan Worldometers, Sabtu (5/12/2020), jumlah kasus Covid-19 di dunia hingga saat ini mencapai 66.223.906.

Sementara, jumlah korban meninggal akibat virus corona sebanyak 1.524.255 orang. Banyaknya mitos yang beredar di masyarakat membuat kasus Covid-19 terus meningkat.

Berikut Indozone lansir dari berbagai sumber, Sabtu (5/12/2020), deretan mitos Covid-19 yang berhasil dipecahkan oleh sains. Apa saja? Simak berikut ini.

1. Anak Muda Aman dari Virus Corona

Deretan Mitos Covid-19 yang Berhasil Dipecahkan Sains
Ilustrasi anak kecil. (freepik)

Sempat beredar mitos soal orang yang lebih muda aman dari virus corona, padahal faktanya segala usia rentan terhadap virus ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan semua kelompok umur mengambil tindakan pencegahan ekstra dalam memerangi virus corona.

2. Pengering Tangan Bisa Membunuh Virus Corona

Deretan Mitos Covid-19 yang Berhasil Dipecahkan Sains
Ilustrasi mencuci tangan. (freepik/gpointstudio)

Beredar mitos pengering tangan bisa membunuh virus corona, faktanya pengering tidak efektif membunuh virus tersebut. Untuk melindungi diri dari virus Covid-19, kamu disarankan untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air, atau menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol

3. Vitamin C Mencegah Terinfeksi Covid-19

Deretan Mitos Covid-19 yang Berhasil Dipecahkan Sains
Ilustrasi vitamin C. (freepik/racool_studio)

Vitamin C memang memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh, salah satunya meningkatkan kekebalan. Namun, peneliti belum menemukan bukti kuat terkait efektivitas vitamin C dalam melawan virus Covid-19.

4. Pakai Masker Bisa Mengurangi Kadar Oksigen

Deretan Mitos Covid-19 yang Berhasil Dipecahkan Sains
Ilustrasi menggunakan masker. (freepik/prostooleh)

Saat kamu memakai masker memang membuat sedikit tak nyaman. Namun itu bukan berati bisa mengurangi kadar oksigen atau meningkatkan karbon dioksida (CO2). Menurut laporan Universitas Stanford, banyak masker wajah yang memungkinkan oksigen dan CO2 mengalir, salah satunya masker N95.

Artikel asli : indozone.id

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *