DETIK-DETIK Pria 50 Tahun Terobos Kamar Mayat dan Nekat Perkosa Jenazah Wanita Korban Covid-19

  • Share

Seorang pria di Amerika Selatan dilaporkan melakukan kekerasan pada jenazah perempuan korban Covid-19.

Bukannya mematuhi protokol kesehatan, pria 50 tahun ini justru nekat memperkosa jenazah korban Covid-19.

Parahnya aksi bejat itu dilakukan si pria dengan nekat menerobos masuk ke kamar mayat di sebuah rumah sakit.

Alhasil pria baruh baya tersebut langsung diamankan polisi untuk segera menjalani karantina.

Tak hanya itu, tersangka juga dijatuhi hukuman tiga tahun penjara lantaran telah memerkosa jenazah seorang wanita.

Dilaporkan Stabroeck News, tersangka yang diidentifikasi bernama Leroy Chacon mendapat hukuman dipenjara tiga tahun pada Rabu (30/9/2020).

Leroy pria 50 tahun tersangka pemerkosaan terhadap jenazah korban Covid-19
Leroy pria 50 tahun tersangka pemerkosaan terhadap jenazah korban Covid-19 (Stabroeck News via Daily Mirror)

Leroy Chacon, pria berusia 50 tahun itu mengaku bersalah.

Ia juga menerima atas dakwaan melakukan kekerasan seksual terhadap jenazah perempuan di rumah duka.

Berhasil diusut, identitas Leroy Chacon pun ikut terungkap.

Dilansir Daily Mirror Sabtu (3/10/2020), Chacon yang adalah pengangguran di Trainline Port Kaituma hadir dalam sidang via Zoom.

Hakim Dylon Bess mengatakan, Chacon diputus bersalah dalam peristiwa yang terjadi pada 26 September di Rumah Duka Rumah Sakit Port Kaituma.

Saat itu, disebutkan dia nekat masuk ke dalam bagian kamar jenazah.

Ia juga ketahuan memperkosa mayat seorang perempuan yang meninggal karena Covid-19.

Nyawa Terancam, Pasien Covid-19 Diperkosa Sopir Ambulans, Pelaku Sengaja Putar-putar Hingga 18 km

Nasib pilu dialami oleh pasien Covid-19. Nyawa terancam terpapar virus corona kini malah jadi korban pemerkosaan sopir ambulans.

Bukannya langsung dilarikan ke rumah sakit, seorang sopir ambulans ini justru sengaja memperkosa pasien Covid-19 yang dibawanya.

Pelaku yang seorang sopir ambulans ini sengaja mencari jalan lebih jauh dan berbelit-belit agar bisa memperkosa pasien Covid-19 tersebut.

Sopir ambulans tersebut sempat mengancam pasien Covid-19 tersebut agar tidak membongkar aksi bejatnya.

Namun amarah sang pasien rupanya lebih besar dari rasa takut atas ancaman sopir ambulans tersebut.

Kepada dokter yang menanganinya, pasien Covid-19 ini lansung menceritakan nasib malangnya tersebut.

Kesibukan di sebuah rumah sakit di kota Wuhan, China, karena membeludaknya pasien corona
Kesibukan di sebuah rumah sakit di kota Wuhan, China, karena membeludaknya pasien corona (Hector Retamal/AFP)

Peristiwa ini terjadi di Aranmula, Pathanamthitta, Kerala tengah, India, Sabtu (5/8/2020) malam.

Melansir Hindustan Times, pelaku berusia 29 tahun sudah ditangkap beberapa jam setelah melampias nafsu bejatnya.

Menurut polisi, pelaku membawa dua pasien Covid-19 Sabtu petang ke rumah sakit rujukan untuk mendapat  perawatan.

Pasien pertama wanita berusia lanjut yang pertama diantar ke rumah sakit rujukan.

Sedangkan pasien kedua yang berusia 22 tahun diantar ke rumah sakit lain sekitar 4 km dari rumah pertama.

Namun sopir yang sudah merencanakan niat jahatnya membawa pasien ini berputar-putar sejauh 18 km sebelum pelaku melampiaskan nafsu bejatnya di satu lokasi sepi.

Usai melakukan aksi bejatnya, pelaku menakuti korban agar tidak membuka mulut.

Namun korban tidak takut dan mengungkap aksi pemerkosaan yang dialaminya pada dokter yang menanganinya.

Tim dokter melakukan pemeriksaan dan memastikan korban sudah diperkosa.

Polisi langsung membekuk pelaku dan dipecat dari pekerjaannya.

Menteri Kesehatan Kerala, KK Shailaja menggambarkan kejadian itu sebagai ‘tidak berperikemanusiaan’ dan menyatakan bahawa kejadian tersebut ‘tidak seharusnya terjadi’.

Polis menemukan ternyata pelaku yang berusia 29 tahun pernah terlibat dalam beberapa kasus kejahatan pada masa lalu, termasuk percobaan pembunuhan.

Pejabat Kesehatan Kerala mengakui kecolongan dan menyelidiki bagaimana pelaku diterima menjadi pengemudi ambulans pemerintah meski punya catatan kejahatan.

Ambulans 120 Tiongkok
Ambulans 120 Tiongkok (thenanfang.com)

“Pemerkosaan sudah direncanakan pelaku.

Pelaku telah mengambil jalan berbelit-belit.

Kami telah mengumpul semua bukti. Kami akan mempercepatkan proses pemeriksaan untuk memastikan hukuman yang berat diberi kepada pelaku,” kata KG Simon, kepolisian Kerala.

Pelaku kini menjalani penahanan di ruang isolasi menunggu dihadirkan ke pengadilan.

Pascakejadian ini, petugas kesehatan mengeluarkan aturan setiap ambulans harus mempunyai sekurang-kurangnya dua pekerja dan satu penjagaan keamanan jika membawa pasien wanita.

Artikel asli : tribunnews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *