Beberapa pasien Covid-19 mengaku mengalami nyeri dada parah yang dibarengi dengan nyeri tubuh lainnya.
6. Sulit berkonsentrasi
Beberapa orang yang mengidap Covid-19 mengalami masalah memori dan konsentrasi.
Gejala kesulitan berkonsentrasi juga termasuk sakit kepala, kurang tidur, kecemasan, dan gejala lain yang bersumber di otak.
7. Demam
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (17/4/2020), demam merupakan salah satu tanda kunci dari Covid-19.
Umumnya orang bersuhu lebih dari 37,3 derajat celsius, akan diminta untuk beristirahat, karena suhu tersebut termasuk demam dan bisa jadi orang tersebut terinfeksi Covid-19.
Seorang Profesor Kedokteran Pencegahan Penyakit Menular di Vanderbilt University School of Medicine, Dr Willian Schaffner mengungkapkan, pengecekan suhu sebaiknya dilakukan pada sore hari.
Sebab, demam terasa saat sore hari dan menjelang petang.
8. Menggigil dan tubuh terasa sakit
Seorang pasien Covid-19, Cuomo mengungkapkan, ia menggigil, tubuhnya terasa sakit, dan demam tinggi saat malam hari.
Namun, beberapa ahli menyebutkan, tidak semua pasien Covid-19 selalu mengalami gejala ini.
Jika gejala menggigil tidak kunjung hilang setelah seminggu atau lebih, maka patut dicurigai gejala itu termasuk Covid-19, dan segera memeriksakan diri.
9. Masalah pencernaan
Sebuah studi menunjukkan, saat seseorang terinfeksi gejala awal, maka penderita akan mengalami masalah pencernaan seperti daire, dan seringkali tidak disertai demam.
Pasien yang mengalami masalah pencernaan ini kebanyakan terlambat menjalani uji Covid-19 dibandingkan pasien yang mengalami gejala sesak napas.
Pada penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa mereka yang mengalami gejala masalah pencernaan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyingkirkan virus dari tubuhnya.
10. Kehilangan bau dan rasa
Hilangnya kemampuan dalam mencium bau (anosmia) dan rasa menjadi gejala yang tidak biasa pada penderita Covid-19.
Ketika pasien mengalami anosmia, maka ia menjadi kurang bernafsu makan.
Menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, anosmia ditemukan pada pasien positif Covid-19 yang tidak mengalami gejala lainnya.
11. Mata merah
Penelitian di China, Korea Selatan, dan beberapa negara lain melaporkan, ada 1 sampai 3 persen penderita Covid-19 yang juga mengalami gejala mata merah atau konjungtivitis.
Gangguan mata ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh virus pada lapisan jaringan tipis dan transparan yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata (konjungtiva).
Artikel asli : tribunnews.com