Namun karena tidak nyaman, Junedi keluar dan bersembunyi di semak-semak.
Sementara Yonatan terkena tembakan di bagian badannya. Meski sempat lari, Yonatan akhirnya terjatuh.
Dikira diculik
Setelah dua jam bersembunyi di semak-semak, Junedi akhirnya keluar dari persembunyian.
Dia berani keluar saat mendengar suara petugas keamanan.
“Waktu petugas jemput korban ini tidak temukan saya. Akhirnya mereka dobrak pintu, dia cari saya tidak ada. Makanya anggota diatas sana pikir saya diculik, padahal saya menyelamatkan diri,” tutur Junedi.
Petugas lalu membawanya ke Koramil Beoga.
“Karena saya dengar suara pakai bahasa umum (bahasa Indonesia), saya buang suara, dan keluar dari semak-semak, dan kemudian ke Koramil,” kata Junedi.

Sosok Yonatan
Junedi mengatakan, rekannya Yonatan yang menjadi korban sudah bekerja selama dia tahun di SMP Negeri 1 Beoga sebagai guru kontrak.
Yonatan meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang berada di Toraja, Sulawesi Selatan.
Jenazah nantinya akan diterbangkan ke Toraja.
“Informasi dari keluarga mau dibawa ke Toraja untuk dimakamkan,” ujar Junedi.
Artikel asli : kompas.com
Response (1)