Kuasa Hukum Rizieq Tanggapi Pengakuan Terduga Teroris yang Ingin Serang SPBU Demi Tuntut HRS Bebas

  • Share

Kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar buka suara mengenai pengakuan empat terduga teroris yang menyeret nama Rizieq Shihab untuk melakukan penyerangan.

Aziz menyatakan, kesaksian terduga teroris yang mengaku sebagai simpatisan Front Pembela Islam (FPI) adalah bentuk upaya penggiringan opini.

“Soal video pengakuan terduga teroris yang pernah bergabung dengan FPI, maka tanggapannya Front Pembela Islam itu sudah bubar, itu fakta.”

“Adanya klaim dari eks anggota FPI yang pernah gabung FPI dulu dan saat ini menjadi pelaku terduga teror maka itu adalah framing jahat.”

“Kolaborasi media iblis dan iblis operator isu jualan teror ini,” kata Aziz, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (5/4/2021).

Kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar buka suara mengenai pengakuan empat terduga teroris
Kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar buka suara mengenai pengakuan empat terduga teroris yang menyeret nama Rizieq Shihab untuk melakukan penyerangan.

Menurutnya, FPI sebagai organisasi yang telah dibubarkan tak lagi bisa dimintai pertanggung jawaban.

“Membuktikan (keterlibatan) Front Pembela Islam dengan aksi teror saat ini adalah tidak mungkin karena FPI sudah bubar.”

“Dalam hukum tidak lagi bisa dimintai pertanggung jawaban,” ujar Aziz.

Pengakuan Terduga Teroris

Seperti diketahui, Mabes Polri merilis sejumlah pengakuan dari empat orang terduga teroris.

Keempat orang itu telah diamankan di sejumlah wilayah di DKI Jakarta dan Bekasi.

Dalam kesaksiannya, keempat orang yakni Zualimi Agus, Bambang Setiono, Wiloso Jati dan Ahmad JunaidiĀ  mengaku sebagai simpatisan FPI.

Mereka pun mengaku telah merencanakan aksi teror di tanah air.

Satu di antara terduga teroris bernama Bambang Setiono mengaku akan melakukan aksi teror dengan meledakkan SPBU untuk menuntut pembebasan Rizieq Shihab.

Dalam video yang beredar, awalnya Bambang mengaku sebagai salah satu simpatisan FPI sejak Desember 2020 lalu.

“Saya Bambang Setiono mengaku bahwa menjadi simpatis FPI sejak awal Desember 2020. Bergabung majelis Latif Alyasin,” kata Bambang.

Bambang menyatakan dirinya mengetahui pembuatan bom aseton peroksida (TATP) yang dilakukan Zulaimi Agus atas perintah Husein Hasni.

Ia juga mengakui telah merencanakan penyerangan bom molotov terhadap toko usaha hingga tokoh warga keturunan.

Satu di antara terduga teroris bernama Bambang Setiono mengaku akan melakukan aksi teror
Satu di antara terduga teroris bernama Bambang Setiono mengaku akan melakukan aksi teror dengan meledakkan Pom Bensin untuk menuntut pembebasan Rizieq Shihab.

“(Keterlibatan saya) membuat bahan dari black powder dari Zulaimi Agus di Sukabumi,” kata Bambang dalam video yang beredar pada Sabtu (3/4/2021) lalu.

“Merencanakan penyerangan di SPBU dengan menggunakan bom molotov untuk menuntut bebasnya HRS dan merencanakan aksi pelemparan bom warga keturunan atau toko usaha milik warga keturunan,” tambahnya.

Ia juga mengaku telah merencanakan aksi penyerangan dengan ketapel dan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo di daerah Jakarta.

Tak hanya itu, Bambang juga merencanakan untuk memberikan serbuk bahan peledak ke sejumlah daerah.

“Merencanakan pemberian serbuk HCL03 terhadap setiap DPC dan DPW wilayah Bandung melalui Habib Mukri dan wilayah Brebes melalui Habib Hasan,” ungkap dia.

Bambang memastikan, pengakuannya dalam video tersebut merupakan tanpa paksaan dari pihak manapun.

“Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya-benarnya tanpa paksaan dari pihak manapun,” jelasnya.

Sementara, terduga teroris lainnya bernama Zulaimi Agus mengakui perbuatannya sebagai salah satu perakit bom aseton peroksida (TATP).

Sejumlah pasukan Brimob bersiaga diatas motor membawa senjata di Kawasan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kis(1/4/2021). Ledakan bom di Gereja Katdral, Makasar dan penembakan teroris di Mabes Polri membuat  petugas keamanan meningkatkan penjagaaan di kawasan ibu kota. (WARTAKOTAHenry Lopulalan)
Sejumlah pasukan Brimob bersiaga diatas motor membawa senjata di Kawasan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kis(1/4/2021). Ledakan bom di Gereja Katdral, Makasar dan penembakan teroris di Mabes Polri membuat petugas keamanan meningkatkan penjagaaan di kawasan ibu kota. (WARTAKOTAHenry Lopulalan) (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)

Bukan hanya perakit, dia juga orang yang dipercaya mengajar dalam merakit bom kepada kelompoknya.

Dalam sebuah video yang tersebar di kalangan awak media, Zulaimi mengakui sempat mengajar merakit bom kepada sejumlah orang.

Dia mengajarkan keahliannya itu di rumah terduga teroris lainnya bernama Habib HH di Condet, Jakarta Timur.

“Saya mengajarkan cara pembuatan TATP tersebut kepada Habib HH, Jeri, Malik, Naufal dan Bang Jun di rumah Habib Husein di garasi,” kata Zulaimi.

Namun, kata Zulaimi, proses pengajaran perakitan bom itu tidak berjalan mulus. Pasalnya, bom yang dibuatnya sempat meledak lantaran mengalami suatu kesalahan.

Ketika itu, sejumlah orang yang diajarkannya menjadi tak percaya dan kapok merakit bom bersama Zulaimi.

“Saya mengajarkan kepada mereka cara mencampurkan aseton Cair H2O2 cair dan HCL sekaligus hingga menyebabkan terjadinya letupan.”

“Setelah hal tersebut terjadi, maka membuat mereka yang ada di situ yang mau belajar terlihat seperti kapok karena ada letupan, jadi mereka gak berani,” ujar dia.

Artikel asli : tribunnews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *