Berdasarkan informasi, setidaknya, lebih dari 170 warga Palestina dan enam polisi Israel luka-luka akibat aksi kekerasan di Masjid Al-Aqsa.
Satu hari setelahnya, kepolisian Israel mengerahkan lebih banyak pasukan di Masjid Al-Aqsa dan aparat kembali menghalang-halangi Umat Islam Palestina beribadah di tempat suci tersebut.
Banyak mobil dan bus yang mengantar jemaah diberhentikan oleh petugas, tetapi ribuan warga Palestina memutuskan berjalan kaki untuk tiba di Masjid Al-Aqsa.
Setidaknya, 90.000 orang diperkirakan berkumpul di Masjid Al-Aqsa, Sabtu, 8 Mei 2021, untuk beribadah dan menyambut datangnya Malam Lailatul Qadr.
Insiden di Masjid Al-Aqsa pada Jumat minggu lalu itu menjadi perhatian tidak hanya masyarakat setempat, tetapi juga warga dunia, termasuk di Indonesia, Turki, Amerika Serikat, dan banyak negara-negara berpenduduk mayoritas Umat Islam.
Presiden Joko Widodo pun pada Senin, 10 Mei 2021, mengutuk keras pengusiran paksa warga Palestina di Sheikh Jarrah serta kekerasan terhadap Umat Islam Palestina di Masjid Al-Aqsa.
“Pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan. Indonesia mengutuk tindakan tersebut,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Ia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa segera mengambil tindakan atas perbuatan aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina.***
Artikel asli : pikiran-rakyat.com