“Kita video call juga sama mandornya, di situ dibahas semuanya kok bisa beli yang 250 seharusnya beli 300 kekuatan (pondasi), itu kan enggak bisa, kalau misalkan enggak kuat nanti (rumah) bisa rubuh,” tutur Baim.
Mandor bangunan pun memberikan jawaban yang berkelit ketika ditanya soal pemilihan komponen fondasi yang tak sesuai itu.
“Jawaban mandornya ‘250 juga sudah kuat’, ya kan disuruhnya 300, kenapa milih 250,” ucap Baim.
Pecat 39 pekerja bangunan
Baim geram karena setiap minggunya dia menggelontorkan dana sampai Rp 25 juta untuk membayar total 39 pekerja.
Sudah delapan bulan, rumah barunya itu tak kunjung selesai. Baim terpaksa memecat semua pekerja bangunan.
“Seminggu Rp 25 juta, ada 39 atau 38 orang, seharinya Rp 150.000, hitung saja,” kata Baim.
“Lihat tuh, sepi, enggak ada orang sama sekali, jadi (pekerja) diberhentiin secara paksa,” pungkasnya.
Artikel asli : kompas.com