Akhir Juni nanti Presiden Joko Widodo akan mendapatkan pengawalan super ketat saat mengunjungi Ukraina. Perang diantara Rusia dan ukraina sampai saat ini masih berlangsung.
Komandan dari tim pengawalan Presiden Mayor jendral Tri Budi Utomo menjelaskan presiden akan dilindungi oleh kurang lebih 39 orang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Prajurit-prajurit tersebut sudah pernah join dengan pasukan elite TNI.
“Alhamdulillah kita sebaiknya jangan terlalu khawatir dikarenakan Prajurit-prajurit ini ada dari Kopassus, ada dari Denjaka, dari Paskhas juga ada. Alhamdulillah kita percaya diri,” ungkap Tri saat dihubungi, dikutip dari CNN pada Kamis (23/6).
Pasukan elit yang akan turun untuk mengawal Presiden Jokowi akan dikelompokan menjadi tiga tim, 19 orang akan bertugas sebagai tim utama dengan tugasnya berada dekat dengan Jokowi.
10 pasukan diberikan tugas sebagai tim penyelamat, dan sisanya bertugas sebagai tim yang harus memastikan keamanan Jokowi sebelum berangkat ke Ukraina.
Mayjen Tri juga mengungkapkan bahwa pasukan elite ini akan dibekali dengan senjata lengkap. Menurutnya, Ukraina juga memastikan bahwa kunjungan kali ini akan diberikan keistimewaan.
“Ukraina juga telah memberikan kita kebebasan untuk berbekal senjata laras panjang sesuai dengan banyaknya personel Paspampres dengan amunisi yang tidak terbatas,” ungkapnya.
Mayjen Tri juga meyakinkan bahwa kunjungan Jokowi ke Ukraina akan berlangsung aman. Dengan alasan lokasi pertemuan antara Jokowi dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjarak cukup jauh yakni 350 kilometer dari titik perang.
Presiden Jokowi akan melawat ke Eropa mulai dari tanggal 26 Juni 2022. jokowi akan mengunjungi Jerman untuk hadir di pertemuan G7.
Setelahnya, jokowi akan berangkat lagi menuju Ukraina menggunakan kereta dari Polandia. Ia akan menemui Presiden Volodymyr Zelensky.
Sebelum pulang ke Indonesia, Presiden Jokowi juga akan berkunjung ke Moskow, Rusia. Jokowi akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
Sebelum dengan adanya kunjungan Jokowi, telah ada 9 pemimpin dunia yang berkunjung ke Ukraina. Pertemuan tersebut berhubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina.
