Pengusiran Bu Wati Buntut Viral Babi Ngepet Sampai ke Telinga DPR

  • Share

Persoalan babi ngepet ramai dibahas masyarakat Depok hingga berujung penangkapan tokoh setempat Adam Ibrahim dan pengusiran Bu Wati. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengaku heran terhadap fenomena ini.

“Soal ‘babi ngepet’ ini harusnya tidak usah kita percayai dan dibesar-besarkan. ‘Hari gini masih percaya babi ngepet, apa kata dunia?’,” kata Ace saat dihubungi, Jumat (30/4/2021).

Ace mengatakan seharusnya bulan Ramadhan diisi dengan kegiatan yang meningkatkan ketakwaan. Namun sebaliknya, kata dia, masyarakat justru menebar hal-hal yang berbau mistis.

“Bulan Ramadhan ini kan seharusnya kita jadikan sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Jangan justru menebarkan hal-hal yang justru bertentangan dengan keimanan kita,” ucapnya.

Atas dasar itulah, Ace meminta agar persoalan babi ngepet ini tidak dibesar-besarkan. Dia juga menyayangkan tindakan pengusiran Bu Wati.

Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily
Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily (Foto: dok. detikcom)

“Oleh karena itu, untuk menyikapi pihak-pihak yang menebarkan info ‘babi ngepet’, saya kira tidak perlu diperlakukan berlebihan juga. Lebih baik dilakukan pembinaan kepada mereka. Pembinaan itu dilakukan dengan diberikan pencerahan baik secara keimanan maupun keilmuan. Tidak perlu diusir-usir segala,” ujarnya.

Ace juga menilai berlebihan jika Adam Ibrahim, yang menyebarkan isu babi ngepet, ditangkap polisi. Lebih baik, kata dia, persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan.

“Termasuk juga ustaz itu, menurut saya tidak perlu ditangkap polisi juga. Lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan,” tuturnya.

Diketahui, Bu Wati muncul di lokasi penemuan babi yang diisukan babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Wati juga mengaku dirinya mengenal sosok manusia di balik babi jadi-jadian itu.

Bu Wati menuding ‘babi ngepet’ itu adalah tetangganya yang kaya raya tapi menganggur. Bumbu cerita ini membuat warga di tempat tinggalnya di Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, geram hingga mengusir Bu Wati.

Meski begitu, Kapolresta Depok Kombes Imran Edwin Siregar memastikan Wati tidak ada kaitannya dengan Adam Ibrahim, dalang rekayasa ‘babi ngepet’.

“Oh tidak, ibu-ibu kan masyarakat yang ditanya dan percaya sama kejadian itu karena tidak tahu cerita yang sebenarnya,” ujar Kapolresta Depok Kombes Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4).

Adapun isu babi ngepet atau babi jadi-jadian ini ternyata cuma rekayasa. Pelaku, yang tak lain adalah Adam Ibrahim, yang pertama menyebarkan berita hoax, telah ditangkap dan dijadikan sebagai tersangka oleh polisi.

Artikel asli : detik.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *