Penjelasan Kepala Desa soal Depan Rumah Wisnu Dibangun Tembok oleh Tetangga

  • Share

Rekaman video yang memperlihatkan Wisnu Widodo, warga Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sedang memanjat pagar tembok saat masuk dan keluar rumahnya viral di media sosial.

Terkait video viral tersebut, Kepala Desa Gandukepuh Suroso saat dikonfirmasi membenarkannya.

Menurutnya, Wisnu memang setiap hari harus memanjat pagar tembok setinggi satu meter itu saat akan masuk dan keluar rumahnya.

Pasalnya, pagar tembok itu dibangun persis di depan rumah Wisnu oleh tetangganya sendiri berinisial M. Sehingga ia tidak memiliki akses jalan untuk masuk ke rumahnya sendiri.

Perselisihan antar tetangga itu menurutnya dipicu masalah sepele. Yaitu tetangganya berinisial M sering menginjak kotoran ayam saat melintas di depan rumah Wisnu.

Karena kesal, M kemudian membangun pagar tembok persis di depan rumah tukang pijat urut tersebut. Sehingga membuat Wisnu kesulitan saat masuk dan keluar rumah.

“M sama suaminya lewat kadang kadang mlecoki telek (menginjak tahi ayam) yang memicu masalah. Akhirnya ya dipagar itu,” kata Suroso, Jumat (24/7/2020).

Mediasi gagal Kasus perselisihan antar tetangga itu, menurutnya sudah berulang kali dilakukan mediasi. Namun selalu gagal.

Padahal pagar tembok itu didirikan di atas lahan milik desa. Namun justru diklaim sepihak oleh tetangganya Wisnu tersebut.

Karena upaya mediasi selalu berujung jalan buntu, lanjut Suroso, kasus itu akhirnya dibawa ke pengadilan dan sudah dimenangkan oleh Wisnu selaku pihak yang dirugikan.

Hanya saja tetangganya berinisial M itu tetap menolak membongkarnya.

M bersikukuh merasa memiliki hak atas tanah tersebut. Bahkan untuk sekadar memberikan akses jalan di depan rumah Wisnu, dia tetap menolak.

“Bersikukuh si M, merasa kalau itu haknya,” kata Suroso.

“Ketika itu surat pengadilan saya kasih, dan dengar-dengar mau banding si M,” kata dia.

Masuk 4 tahun memanjat pagar

Sementara itu, Wisnu mengaku sudah empat tahun ini terpaksa selalu memanjat pagar tembok saat akan masuk dan keluar rumahnya.

Untuk memudahkan melewati pagar itu, ia menggunakan kursi kayu untuk pijakan.

Wisnu mengatakan, pembangunan pagar tembok di depan rumahnya itu sudah dilakukan sejak 2017 oleh tetangganya berinisial M tersebut.

Berulangkali upaya mediasi sudah dilakukan tapi selalu berujung jalan buntu.

Akibatnya ia kesulitan saat akan masuk rumahnya.

“Pagar tembok itu dibangun sejak tahun 2017 lalu,” kata Wisnu saat dihubungi.

“Ya sulit kalau begitu mau masuk rumah,” imbuhnya.

Artikel Asli : kompas.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *