“Apa katanya?,” tanya Irfan saat tak mengerti pembicaraan Syekh Ali dan Fahad.
“Tidak bagus,” jawab Syekh Ali sembari tersenyum.
“Enggak bagus katanya,” ucap Irfan.
“Apa katanya?,” tanya Irfan saat tak mengerti pembicaraan Syekh Ali dan Fahad.
“Tidak bagus,” jawab Syekh Ali sembari tersenyum.
“Enggak bagus katanya,” ucap Irfan.
Beberapa saat usai Irfan memperlihatkan aksi bonekanya tersebut di hadapannya, Fahad pun tetap terlihat ketakutan dan menggemaskan. Sembari sesekali berbicara dengan sang ayah menggunakan Bahasa Arab, Fahad pun ingin boneka tersebut menjauh darinya.
“Belum belum. Belum siap,” terang Syekh Ali sembari berusaha mengajak Fahad menyentuh boneka milik Irfan.
“Apa katanya?,” tanya Irfan kembali.
“Diusir ke sana,” jawab Syekh Ali, tersenyum.
Tak berselang lama, Irfan pun terlihat berhasil membujuk Fahad untuk tak merasa takut dengan bonekanya tersebut. Bahkan, Fahad terlihat mulai senang untuk berkomunikasi dengan Alif.
“Wahid, itsnaain, tsalatsa, arba’a, khamsa, sitta, sab’a….,” kata Fahad sembari tersenyum manis.
Artikel asli : merdeka.com