Saking Kayanya, Sekdes Ini Borong Sejumlah Mobil Mewah untuk Anak dan Keponakannya

Sekdes Borong Mobil Mewah

Sekdes Borong Mobil Mewah. Seorang Sekretaris Desa (Sekdes) Gajihan, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati Jawa Tengah, kini sedang viral.

Pasalnya, Sekdes bernama Nurchamim ini diketahui memberikan kado ulang tahun berupa tiga unit mobil mewah untuk dua anak dan satu keponakannya.

Di samping menjadi Sekdes, Nurchamim juga dikenal sebagai juragan madu sukses di daerahnya

Saking kayanya, ia mampu memberikan hadiah Mobil Jeep Rubicon untuk anaknya yang sedang berulang tahun.

Juga mobil HRV diberikan kepada anak perempuannya yang masuk Fakultas Kedokteran.

Sementara Mobil Toyota Alphard putih diberikan kepada keponakannya yang juga sedang berulang tahun.

Dihubungi melalui telepon seluler, Senin (3/1/2022), Nurchamim menyebut hadiah itu untuk mendidik anak-anaknya.

“Sebetulnya kan ulang tahunnya tanggal 27 Desember. Berhubung tanggal itu belum dapat hadiah, saya undur di tanggal satu,” jelasnya.

“Terus untuk yang satu, itu kan ulang tahunnya sebetulnya bulan April, Cuma karena adiknya saya kasih hadiah ulang tahun, dan dia juga lulus di Fakultas Kedokteran, dia juga saya kasih hadiah mobil.” (Kata kunci : Sekdes Borong Mobil Mewah )

Berhubung kedua anaknya diberi hadiah, keponakannya yang merupakan anak kandung dari kakak Nurchamim pun dibelikannnya satu unit mobil Toyota Alphard.

“Sebetulnya gini, saya kan sekretaris desa yang gajinya kecil. Tapi di sisi lain, saya adalah pengusaha.”

Nurchamim juga menjelaskan bahwa dirinya merupakan Dewan Pembina HIPMI Pati.

“Saya juga Ketua Kadin Bidang Pariwisata, saya juga Ketua Asprindo Kabupaten Pati. Jadi saya di bidang usahalah. Jadi kalau ada kabar miring sekdes gajinya berapa, itu bukan sekdesnya,” tuturnya.

Selain juragan madu, Nurchamim juga memiliki bisnis jual beli tanah.

Nurchamim menambahkan, hadiah tersebut sekaligus untuk memotivasi anak-anaknya.

Sebab, dirinya dulu berasal dari keluarga yang tidak mampu.

“Dulu waktu kecil saya anak orang yang tidak punya. Saya mau minta apa-apa, orang tua nggak mampu untuk membelikan.”

“Kala itulah saya tanamkan, besok kalau saya mampu, anak saya minta apa saja akan saya turuti, dengan catatan permintaan yang positif,” tuturnya.

Hadiah itu disebutnya untuk memotivasi anak-anak supaya gigih dalam belajar dan mencapai kesuksesan.

“Dulu saya sangat nggak mampu. Saat saya kecil dulu, makan saja saya dijatah sama orang tua. Terus ikan satu batang dibagi juga.”

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *