Sulit Dapat Kerja, Sarjana Ini Pilih Jadi Inang-inang di Kota Tua

  • Share

Jasa penukaran uang atau inang-inang terlihat mulai berjejer di Kawasan Kota Tua, Jakarta. Dari pantauan detikcom, Sabtu (23/4/2022) ada belasan inang-inang yang menawarkan jasa penukaran uang di trotoar jalan.

Yogi, salah satu inang-inang di Kota Tua rata-rata bisa menukarkan uang Rp 5-15 juta per harinya. Bahkan di waktu-waktu khusus seperti H-3 Idul Fitri, ia membawa uang receh hingga Rp 50 juta dan bisa ludes dalam sehari.

“Pas rame paling kalau bank udah tutup. Bisa sampe Rp 50 juta,” ujarnya kepada detikcom.

Menurutnya, jumlah tersebut tidak terlalu besar. Untuk bos inang-inang yang punya modal, rata-rata dari mereka membawa Rp 75 juta di kantongnya

Yogi mengaku cukup bersyukur dengan profesinya saat ini. Sebab, ia kesulitan mencari pekerjaan meski sudah mendapat gelar sarjana sejak November 2021. “Kalo (sarjana) akuntansi sulit, banyak saingan,” katanya.

Sementara itu, uang yang paling diminati di lapak Yogi adalah pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 10.000. Sementara yang kurang laku adalah pecahan Rp 20.000. Saat ditanya apakah semua uang tersebut adalah miliknya, Yogi membenarkan.

“Kalo saya pemain solo, modalnya punya saya,” sambil menunjukkan gepokan uang receh di dalam ranselnya.

Sebagai informasi, tidak semua sumber modal inang-inang berasal dari dana sendiri. Sebagian bekerja pada bosnya masing-masing dan hanya membantu menawarkan jasa.

Artikel asli : detik.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *