Ternyata Polwan Pelaku Penyerangan di Mabes Polri dan Pura-Pura Mati? Ini Faktanya

Beredar sebuah video dengan narasi bahwa pelaku penyerangan di Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) merupakan seorang Polwan. Video itu beredar di media sosial.

Adalah akun facebook Sakti Al Ghoni yang turut mengunggah video berdurasi 16 detik tersebut. Pada video itu diperlihatkan gambar wanita yang sempat menyerang petugas dengan senjata.

“TERNYATA POLWAN

PURA-PURA MATI
KETEMBAK YA BU? Kapan Tahlilannya ?
Kami Mau Hadir.”

Pelaku membagikan video ini dalam sebuah grup facebook yang memiliki anggota sekitar 2.800 akun.

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa pelaku penyerangan di Mabes Polri beberapa waktu lalu merupakan seorang Polwan, tidak berdasar. Faktanya tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu.

Di sisi lain, polisi memastikan pelaku penyerangan adalah Zakiah Aini (25). Mantan mahasiswa ini tinggal bersama orang tuanya di kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandi Adamsyah mengakui bahwa Zakiah merupakan salah satu warganya. Zakiah dinilai lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan tidak banyak berinteraksi dengan warga sekitar.

Sebelum ditembak, keluarga Zakiah sempat hendak membuat laporan ke polisi. Pasalnya, Zakiah tak kunjung pulang ke rumah.

“Berdasarkan pengakuan keluarga, katanya sih tadinya sudah mau lapor ke kepolisian dari pagi jam 9 pagi sampai Maghrib belum pulang-pulang,” kata Kasdi, ketua RT 03 RW 10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur seperti
dilansir Republika.co.id, Kamis 1 April 2021.

Pihak kepolisian memastikan jenazah Zakiah telah diserahkan kepada pihak keluarga. Zakiah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Rabu malam 31 Maret 2021.

“Sudah diserahkan ke pihak keluarga difasilitasi teman-teman dari Polda Metro untuk dilakukan penguburan malam tadi,” kata Wakil Kepala Rumah Sakit (Wakarumkit) Polri Kombes Umar Shahab seperti dilansir Medcom.id, Kamis 1 April 2021.

Kesimpulan:
Klaim bahwa pelaku penyerangan di Mabes Polri beberapa waktu lalu merupakan seorang Polwan, tidak berdasar. Faktanya tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

Artikel asli : medcom.id