UAH Akhirnya Beberkan Bukti Transfer Donasi untuk Palestina

  • Share

Donasi yang dikumpulkan Ustaz Adi Hidayat (UAH) senilai Rp 30,8 miliar terus dipertanyakan. Sebagian pihak bahkan ada berkomentar bernada fitnah menyebut sebagian uang itu dipakai untuk keperluan pribadi.

Untuk menjawab hal itu, UAH akhirnya membeberkan semua bukti transfer donasi yang disalurkan ke sejumlah pihak untuk membantu rakyat Palestina.

“Ini untuk donatur-donatur yang sudah menyumbang, saya tidak punya kewajiban menyampaikan kepada yang tidak berdonasi, tetapi untuk diketahui sebagai edukasi boleh-boleh saja,” kata UAH seperti dikutip dari channel youtube Adi Hidayat Official, Kamis (3/6).

Ustaz Adi Hidayat mengatakan donasi untuk Palestina yang dibukanya sudah ditutup pada 22 Mei 2021 dan berhasil terkumpul dana Rp 30.880.110.889.54. Semua itu terkumpul di Bank Syariah Indonesia.

Tak butuh waktu lama, dana ini langsung dikirimkan ke sejumlah lembaga yang memang terkait dengan pembangunan dan kebutuhan masyarakat di Palestina.

Pada 22 Mei 2021, UAH menerima surat dari relawan Gaza, INH, untuk meminta bantuan dana mendesak guna membantu masyarakat di sana. Dana yang diminta sebesar USD 715.000. Surat itu langsung dibalas pada 23 Mei dan uang ditransfer 24 Mei.

“Waktu itu nilainya yang kita transferkan teman-teman sekalian ada sebesar 10.272.905.500 setara dengan 715.000 US dolar. Ini setelah kita kirimkan kita dapat penghargaan dan juga berita acara penerimaan dari INH,” tutur UAH.

Kemudian, barulah tim UAH datang ke Dewan Syariah Nasional (DKN) untuk menyalurkan donasi melalui MUI. Donasi ini dipakai untuk pembangunan masjid di Gaza senilai Rp 14,3 miliar.

“Nah kami menyerahkan juga satu juta dolar yang kita ingin salurkan dari donasi teman-teman, kalau tadi di Gaza sekarang kita pindah ke tepi barat, karena Palestina itu kan bukan wilayah Gaza saja yang di bombardir, tapi juga ada wilayah-wilayah yang turut berjuang di tepi barat,” jelas dia.

“Jadi, diceremonialkan untuk diketahui bahwa ini loh kami titipkan ke MUI untuk di tepi barat di Hebron dan rencananya di sana insyaallah akan dibangunkan rumah sakit Indonesia, supaya jariyahnya terus berkepanjangan dan kita support mudah-mudahan ada terus temn-teman,” tutur UAH.

Adi Hidayat juga memastikan semua proses donasi ini diaudit lagi oleh akuntan publik. Sehingga mulai proses pengumpulan hingga penyaluran ke berbagai pihak dapat dipertanggungjawabkan.

“Terima kasih teman-teman, dan saya tegaskan kembali, tidak ada biaya operasional yang kami ambil sedikitpun ini memang murni untuk disalurkan. Tidak ada satu sen pun apalagi seorang Adi Hidayat, naudzubillah tidak ada yang demikian dan mudah-mudahan hasilnya baik,” ucap dia.

Artikel asli : kumparan.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *